Kiai Anwar juga mengingatkan ihwal koreksi diri dalam melakukan ibadah, dan amalan memuliakan anak yatim.
"Koreksi diri, mawas diri, intropeksi diri, dalam beribadah kepada Allah SWT. Jangan lupa melakukan (sholat wajib) lima waktu. Orang yang cerdas adalah orang yang mau mengoreksi diri dalam beribadah dan beramal, untuk menjadi bekal nanti setelahnya mati," ucapnya.
Kiai Anwar kemudian membahas klasifikasi anak yatim terbagi tiga golongan.
"Jadi yatim itu terbagi tiga. Orang yang tidak punya bapak (meninggal), punyanya ibu, namanya yatim," kata Kiai Anwar dalam ceramahnya.
"Orang yang punya bapak tapi gak punya ibu (meninggal) namanya muqhta. Kalau tidak punya ayah dan ibu (keduanya meninggal) namanya lathim," imbuh kiai, seraya sesekali mengajak anak-anak yatim dihadapannya bersama-sama membaca surah-surah pendek Al Quran.
Alhamdulillah, lanjutnya, jika semua orang bisa peduli kepada anak yatim. Kepedulian kita adalah masa depan bagi mereka.
"Mereka perlu bantuan dari kita semua," tandas kiai.
"Makanya, saya sangat terimakasih sekali kepada RS PMC ini, telah memperhatikan anak yatim piatu," pungkas Kiai Anwar.***