Network
BERITA SUBANG - Tim penyidik Polres Subang bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System' (Inafis) dan DVI Polda Jabar masih terus bekerja mengidentifikasi kasus pembunuhan di Subang yang merenggut nyawa ibu dan anak, terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) untuk menentukan pelaku.
Kematian ibu dan anak korban pembunuhan di Kabupaten Subang itu terkesan aneh, pasalnya terduga pelaku masih sempat-sempatnya memandikan kedua jenazah, setelah menjalankan aksinya.
Kapolres Subang AKBP Sumarni pun mengatakan dari penyelidikan sementara olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pelaku lebih dari satu, jenazah sempat dibawa ke kamar mandi belakang untuk dibersihkan, setelah aksi dilakukan didalam kamar masing-masing korban. Hal itu diperkuat ditemukannya tetesan darah dilantai dan dinding kamar sebelum jenazah ditemukan.
"Dugaan kami korban dibunuh lebih dulu di dalam rumah, pelaku sempat membersihkan jasad kedua korban di kamar mandi sebelum dimasukan dalam mobil Alphard," ucap AKBP Sumarni saat olah TKP di hari ketiga, pada 20 Agustus 2021.
Namun, apakah pelaku sempat melakukan ritual dengan memandikan kedua jenazah untuk menghilangkan sidik jari dan jejak di TKP agar bisa mengelabui petugas Inafis. Nampaknya Polisi tak mau mengarah kesana.
AKBP Sumarni menyebutkan jajarannya terus bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk menentukan pelaku, diantaranya ditemukan sidik jari, bercak darah, tes DNA saksi dan temuan lain di TKP. Kemudian dilakukan identifikasi pada Puslabfor Polri untuk memperkuat bukti-bukti tersebut.
"Jadi, masih menunggu hasil Labfor," singkat AKBP Sumarni kepada beritasubang.pikiran-rakyat.com, Rabu 25 Agustus 2020.
Baca Juga: Diduga Pelaku Hilangi Jejak Pembunuhan di Subang, Mungkinkah Pakai Ritual? Kriminolog: Mungkin Saja
Namun, pandangan Pakar Kriminologi Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala mengatakan kemungkinan bisa saja proses ritual dilakukan pelaku untuk menghilangkan jejak, namun sulit membuktikannya.
