Wabup Subang Tinjau Kondisi Masyarakat di Zona Merah Desa Kihiyang

- 19 Juni 2021, 02:45 WIB
Desa Kihiyang jadi zona merah Covid-19. Wabup Subang tinjau kondisi masyarakat setempat berikan dukungan moril dan bantuan, Jumat 18 Juni 2021.
Desa Kihiyang jadi zona merah Covid-19. Wabup Subang tinjau kondisi masyarakat setempat berikan dukungan moril dan bantuan, Jumat 18 Juni 2021. /Prokompim Setda Subang/

BERITA SUBANG - Desa Kihiyang, Kecamatan Binong merupakan Desa yang paling terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Subang Jawa Barat.

Ratusan warga Desa Kihiyang terkonfirmasi positif Covid-19, bahkan puluhan warga meninggal akibat positif Covid-19.

Atas kondisi tersebut, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi beserta unsur Forkopimda Kabupaten Subang melakukan peninjauan langsung ke Desa Kihiyang untuk memberikan dukungan moril dan bantuan di Posko Terpadu Covid-19 Desa Kihiyang, Jum'at 18 Juni 2021.

Kedatangan Wabub Subang beserta rombongan disambut Camat Binong Drs. Aep Saepudin Subandi beserta unsur muspika dan Pemerintah Desa Kihiyang.

Camat Binong melaporkan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Desa Kihiyang.

Telah dilakukan tes usap pada 109 warga Desa Kihiyang. Awalnya ada 43 orang warga dinyatakan positif, lalu bertambah menjadi 73 orang terkonfirmasi positif.

"Bagi warga yang positif Covid-19 itu diwajibkan menjalani isolasi mandiri," ujar Camat Binong.

Guna mengantisipasi kepanikan, Pemerintah Kecamatan Binong dan Desa Kihiyang berinisiatif meniadakan pengumuman atas kematian seseorang yang biasa diinformasikan melalui pengeras suara masjid.

Selain itu kegiatan pasar malam ditiadakan, pemberlakukan portal masuk dan keluar dari wilayah Desa Kihiyang, dan berbagai upaya lainnya untuk mencegah potensi penyebaran virus Covid-19.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Subang dr. Maxi yang ikut melakukan peninjauan bersama Wabup Subang mengatakan, bahwa dinas kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan keadaan di Desa Kihiyang.

Salah satunya selalu melakukan koordinasi dengan satgas penanganan Covid-19 kecamatan dan desa.

Baca Juga: Puluhan Orang Meninggal Akibat Lonjakan Kasus Covid-19 Klaster Hajatan di Desa Kihiyang - Subang

"Sampaikan kepada keluarga bahwa 43 orang setelah isolasi, mulai Hari Minggu boleh beraktivitas kembali dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan, terapkan 5M" ujar dr. Maxi sambil menjelaskan bahwa Hari Minggu merupakan hari ke-10 masa isolasi.

dr. Maxi menyampaikan bahwa warga yang telah melaksanakan isolasi selama 10 hari tidak perlu melakukan tes usap, karena berdasarkan penelitian virus corona akan mati dalam 7 hari.

Adapun penambahan 3 hari merupakan batas toleransi virus corona yang telah mati tersebut.

"Menurut penelitian mikrobiologi setelah hari ke 8 virus corona tidak akan tumbuh lagi sedangkan secara morfologi di hari ke-9 dan 10 bentuk virusnya sudah hancur dan lemah," tegasnya.

Jadi, lanjutnya, di hari ke-10 setelah isolasi sudah aman bisa beraktivitas normal, "jika ada yang positif setelah 10 hari, itu merupakan sisa virus yang sudah tidak aktif. Ini merupakan salah satu kelemahan tes usap yang bereaksi atas adanya virus".

"Saya menghimbau kepada warga agar turut mensukseskan program vaksinasi di Kabupaten Subang," pungkas dr Maxi.

Sementara itu Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi merasa prihatin serta rasa belasungkawa yang mendalam atas warga yang meninggal dunia.

Ia menyampaikan maksud kedatangannya beserta unsur forkopimda untuk memberikan dukungan bahwa Desa Kihiyang tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini.

Juga untuk memberikan motivasi kepada pihak Kecamatan Binong serta Desa Kihiyang agar tetap semangat untuk memberikan edukasi terkait bahaya penyebaran Covid 19.

Namun diingatkan agar tidak lalai terhadap penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat, mengingat Desa Kihiyang adalah zona merah. Jadi harus dilakukan pengetatan protokol kesehatan dan membatasi mobilisasi warga.

"Turut berduka bagi yang meninggal dunia dan bagi yang isolasi mariberikan support agar memiliki semangat untuk sembuh dan memiliki daya hidup yang tinggi," ujar Kang Akur (sapaan Wabup Subang).

Kang Akur berharap semoga keadaan berangsur normal.

"Kami akan memantau satgas covid di desa atau kecamatan. Jangan ragu untuk senantiasa berkoordinasi baik kepada polres maupun tim satgas kabupaten," tandas Kang Akur.

"Kepada tokoh agama dan pihak MUI setempat untuk mendoakan dan membantu melaksanakan sosialisasi bahaya Covid-19 kepada masyarakat pada saat sholat Jumat," pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres Subang, Kasdim 0605 Subang, perwakilan Yonif 312, Kadinkes Subang, Kadisparpora, jajaran muspika Binong dan jajaran Pemdes Kihiyang beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah