Jubir Satgas Covid-19: Kabupaten dan Kota Zona Merah Segera Berbenah! Potensi Lonjakan Usai Liburan Idul Fitri

- 22 Mei 2021, 02:58 WIB
 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Instagram/@wikuadisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Instagram/@wikuadisasmito /



BERITA SUBANG -  Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan Pemerintah kabupaten/kota yang masih berada dalam zona merah (risiko tinggi) diminta segera memperbaiki status zonasinya, pasalnya paska lebaran, ada potensi lonjakan kasus yang disebabkan adanya momen libur panjang Idul Fitri 1442 H.

Himbauan ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, karena ada tujuh kabupaten/kota yang masih menghuni zona merah.

Yang dikhawatirkan jika tidak segera berbenah, kabupaten/kota tersebut akan kewalahan menghadapi dampak dari libur panjang lebaran.

"Diketahui, saat ini perkembangan penanganan COVID-19 belum menunjukkan dampak yang dikhawatirkan," ujarnya.

"Jika saat ini, tujuh kabupaten/kota berada di zona merah sebelum dampak libur Idul Fitri terlihat, bukan tidak mungkin kabupaten/kota ini akan kewalahan menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang berpotensi dalam 2 atau 3 minggu kedepan," tegasnya dalam pernyataan tertulis terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis 20 Mei 2021.

Adapun tujuh kabupaten/kota yang ada di zona merah yang menjadi perhatian diantaranya Sleman (DIY), Salatiga (Jawa Tengah), Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Solok dan Bukittinggi (Sumatera Barat) dan Deli Serdang (Sumatera Utara).

"Ketujuhnya diminta segera memperbaiki penanganan di daerahnya," tegas Jubir Satgas Prof Wiko Adisasmito.

Selain yang kepada daerah zona merah lanjut dia, daerah yang menghuni zona oranye, zona kuning dan zona hijau agar terus meningkatkan penanganan COVID-19 dan utamanya dalam beberapa minggu kedepan itu sebagai antisipasi dampak libur Idul Fitri.

"Kesiagaan menghadapi apapun yang terjadi kedepan merupakan kunci dalam merespon perubahan secara cepat. Sehingga kondisi apapun dapat dikendalikan," tegas Wiku.

"Upayakan semaksimal mungkin peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan. Perketat kembali pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan serta memaksimalkan skrining dan testing terutama pada warga yang baru pulang dari bepergian."

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah