Pemdes Gembor Diminta Hentikan Pembangunan PT Taifa Diduga Berdampak Banjir, Peternak Ikan Merugi

- 12 Januari 2021, 23:05 WIB
Massa aksi menuntut Pemdes Gembor menghentikan sementara pembangunan PT Taifa karena diduga mengakibatkan banjir bagi peternak ikan.
Massa aksi menuntut Pemdes Gembor menghentikan sementara pembangunan PT Taifa karena diduga mengakibatkan banjir bagi peternak ikan. /Ampeg/Doc Yudi Mudyana/

BERITA SUBANG-Sekelompok massa yang menamakan Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Gembor (AMPEG) gereduk kantor Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, Subang, pada Senin, 11 Januari 2021.

Mereka mengelar aksi, lantaran diduga banjir yang terjadi beberapa hari lalu di desa itu dampak dari pembangunan PT Taifa sehingga berakibat merugikan 119 peternak ikan mas merugi.

Ampeg dalam orasinya meminta perangkat desa setempat menghentikan sementara pembangunan PT Taifa tersebut sampai proses Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) selesai.

BACA Juga: Warga Cicondong Mengeluh Jalan Rusak, Kades Pangsor Turun Tangan Pantau Perbaikan Jalan

Merasa tak digubris perangkat desa, massa Ampeg pun menyambangi kawasan PT Taifa sembari mengutarakan sejumlah tuntutannya. Dikawal sejumlah aparat kepolisian massa aksi meminta pihak perusahaan bertanggung jawab, atas terjadinya banjir yang melanda Wilayah Gembor beberapa hari lalu.

Pasalnya, dampak banjir berakibat banyak kolam ternak ikan terbawa air, para peternak ikan pun menderita kerugian puluhan juta rupiah akibat balong tempat usahanya ludes tersapu banjir.

“Baru kali ini kolam ternak ikan milik warga dan lahan pertanian kebanjiran sampai separah ini, akibat dari pembangunan proyek yang tidak peduli kepada dampak lingkungan,” ujar Kordinator Ampeg, Heryana, Subang, Jabar, Selasa, 12 Januari 2021.

Baca Juga: Pamanukan Terendam Banjir, Kapolsek Tingkatkan Patroli untuk Antisipasi Potensi Kriminalitas

Heryana menilai banjir diakibatkan tidak bagusnya perencanaan perbaikan saluran Cibarasole, yang ada di area PT Taifa. Tak pelak berakibat saluran tidak dapat menampung air hujan, sehingga air naik. Karennya warta yang terdampak meminta ada ganti rugi dari PT Taifa.

"Masyarakat korban banjir yang tempat usahanya tergerus air dan tersapu banjir, ini sifatnya mendesak PT Taifa harus bertanggung jawab,” pintanya.

Ampeg juga menuntut pihak Pemerintah Kabupaten Subang agar mengkaji ulang Amdal milik PT Taifa tersebut, karena dinilai mencederai lingkungan.

Baca Juga: Atasi Masalah Banjir di Pamanukan, BPBD Subang Ternyata Tengah Membuat Sodetan Sungai Cipunagara

“Kami pemuda Gembor yang terdampak langsung oleh pembangunan ini meminta pihak perusahaan melakukan normalisasi saluran air Cibarosole dari hulu sampai hilir,” pungkas Heryana.

Ditempat yang sama Ketua BPD Desa Gembor, Suhenda berjanji menyalurkan tuntutan para pengunjuk rasa ini kepada Pemda Kabupaten Subang. Terutama, kepada dinas terkait yaitu Dinas Lingkungan Hidup, agar ijin amdal ditinjau kembali.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x