Nama Perusahaan dalam Konsorsium BUMN-Swasta-BUMD di Proyek Rp5,02 T Jalan Tol Akses Patimban Subang

27 Januari 2023, 03:25 WIB
Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-Swasta-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa 24 Januari 2023 /Dok. jasamarga.com/

BERITA SUBANG - Inilah nama-nama perusahaan yang terlibat dalam Konsorsium BUMN-Swasta-BUMD dalam proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban dengan total panjang 37,05 kilometer.

Proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang memerlukan biaya investasi sebesar Rp5,02 triliun.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan telah memulai proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban untuk memperlancar arus logistik di kawasan industri Karawang dan Subang menuju Pelabuhan Patimban.

Baca Juga: Kementrian PUPR Mulai Proyek Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban, Target Pengoperasian September 2024

Ada pun perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam konsorsium Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menangani Jalan Tol Akses Patimban adalah:

  1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
  2. PT Adhi Karya (Persero) Tbk 
  3. PT PP (Persero) Tbk
  4. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Adapun dari pihak swasta adalah:

    5. PT Nusa Raya Cipta Tbk, yang merupakan bagian dari Surya Internusa Group, pengembang kawasan industri Subang Smartpolitan.

Dari sisi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah:

    6. PT Subang Sejahtera

Membentuk PT Jasamarga Akses Patimban

Konsorsium yang terdiri dari perusahaan di atas telah membentuk PT Jasamarga Akses Patimban (JAP), sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yang merupakan pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer.

Baca Juga: Mengenal Farah Puteri Nahlia, Salah Satu Anggota DPR Termuda di Indonesia yang Berpotensi Nyalon Bupati Subang

Perusahaan di dalam konsorsium tersebut telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada Selasa, 24 Januari 2023 di Auditorium Kementrian PUPR.

Penandatanganan PPJT Jalan Tol Akses Patimban dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dan Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) Victor Nazarenko Mahandre.

Di kesempatan yang sama, ada juga penandatanganan dua perjanjian pendukung lainnya, yaitu Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PII) M. Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre. 

Perjanjian satunya adalah Perjanjian Regres yang dilakukan oleh Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia M. Wahid Sutopo.​

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto, Bupati Kabupaten Subang H. Ruhimat, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Sumasna serta Direktur Utama Konsorsium PT JAP yaitu Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur.

Tak ketinggalan, turut hadir Direktur Utama PT ​​NRC Hadiwinarto Christanto, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi, Direktur Utama PT PP Novel Arsyad, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dan Direktur Utama PT Subang Sejahtera Aziz Muslih beserta jajaran.​​

Kepemilikan di PT Jasamarga Akses Patimban

PT Jasamarga Akses Patimban merupakan BUJT yang dibentuk oleh konsorsium BUMN-Swasta-BUMD yang menjadi pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban.

Ada pun porsi kepemilikannya adalah:

  1. Jasa Marga merupakan pemegang saham mayoritas, dengan kepemilikan sebesar 55 persen;
  2. PT NRC memiliki 22 persen saham;
  3. PT Adhi Karya memiliki 6 persen;
  4. PT Wijaya Karya memiliki 6 persen;
  5. PT PP memiliki 6 persen;
  6. PT Subang Sejahtera memiliki 5 persen

Diberitakan sebelumnya, Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dalam arahannya menyebutkan, seluruh pihak terkait baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun BUJT harus bekerja lebih cepat untuk memenuhi target pengoperasian Jalan Tol Akses Patimban pada September 2024 mendatang.

Hal ini karena Jalan Tol Akses Patimban diharap dapat mempercepat dan memperlancar transportasi hingga angkutan logistik di Provinsi Jawa Barat. ​

Proyek strategis nasional senilai Rp5,02 triliun

Proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban dengan total panjang 37,05 kilometer ini didukung oleh pembiayaan dari PT Pembangunan Insfrastruktur Indonesia (PT PII), yang berperan sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI.

Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menjelaskan pihaknya mendukung pembangunan proyek infrastruktur melalui pembiayaan inovatif dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

PT PII dapat dilibatkan dalam proyek ini karena proyek ini merupakan proyek strategis nasional. ​​

"Dukungan kami terhadap proyek ini merupakan komitmen kami dalam mendukung pengembangan ekspor industri otomotif nasional, melengkapi dukungan kami pada ​​pengembangan fasilitas pengujian uji tipe kendaraan di bulan Oktober tahun lalu sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam Presidensi ASEAN 2023," kata Sutopo.​

Direktur Utama PT Jasamarga Akses Patimban Victor Nazarenko Mahandre menjelaskan, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.

"Jalan Tol Akses Patimban ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang," kata Victor.

Jalan Tol Akses Patimban terdiri dari lima seksi

​Victor menambahkan, untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari 5 seksi ini dibangun melalui skema KPBU.

Dari kelima seksi tersebut, pembangunan dua seksi dengan total ruas sepanjang 14,11 km dikerjakan oleh BUJT PT JAP, yakni:

1. Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan;

2. Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur

Sementara itu untuk pembangunan tiga seksi lagi, yakni jalan tol sepanjang 22,94 km dikerjakan oleh Pemerintah.​​

3. Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan;

4. Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara

5. Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban dengan total

"Jalan tol ini nantinya akan melewati 10 kecamatan dan 20 desa yang berada di Provinsi Jawa Barat yang dimulai dari Desa Sawangan, Kecamatan Cipendeuy, yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan berakhir di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanegara, serta terhubung dengan jalan nasional pantai utara (pantura) dan jalan akses non tol menuju Pelabuhan Patimban, " jelas Victor.

Jalan Tol Akses Patimban diharapkan dapat meningkatkan konektivitas Pelabuhan Patimban, yang digadang-gadang akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia.

Jalan Tol Akses Patimban ditargetkan dapat mulai beroperasi pada September 2024.

Pemerintah berharap, jika sudah mulai beroperasi, jalan tol akses ke pelabuhan Patimban dapat meningkatkan konektivitas jaringan jalan lain, baik jalan tol maupun jalan nasional serta menumbuhkembangkan kawasan industri, pusat jasa hingga perdagangan di Provinsi Jawa Barat.​​​

***

Ikuti berita kami melalui Google News.

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler