Kasubag TU Kemenag Subang: Hidup Bagai Pohon Jati, Bertoleransi dan Bermanfaat bagi Lingkungan di Sekitarnya

9 Juni 2022, 22:47 WIB
Kasubag TU Kemenag Subang berikan perumpaan hidup bagai pohon jati, bertoleransi dan bermaanfaat bagi lingkungan sekitar. (Kamis, 9 Juni 2022). /Dok. H. Yaman Suryaman/Beritasubang.Pikiran-Rakyat/

 

BERITA SUBANG - Kasubag TU Kemenag Subang H. Hasanudin hadiri pelepasan siswa Kelas IX MTsN 1 Subang, berikan perumpaan hidup bagai pohon jati, bertoleransi dan bermaanfaat bagi lingkungan sekitar. (Kamis, 9 Juni 2022).

Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Subang menyelenggarakan acara saturahmi dan pelepasan 256 peserta didik Kelas IX MTsN 1 Subang Tahun Ajaran 2021-2022, bertempat di aula MTsN 1 Subang, Jalan Arif Rahman Hakim Subang, Kamis 9 Juni 2022.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Subang Dr. Agus Sutisna, S.Ag., M.Pd., yang diwakili Kapala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Subang Drs. H. Hasanudin, M.M.

Baca Juga: Jokowi Minta Kepala Bappebti Harus Orang Muda dan Paham Teknologi

Acara itu disaksikan pula oleh Pengawas Madrasah Kemenag Subang, Dra.Ela Latifah, M.Pd., dan tentunya Kepala MTsN 1 Subang Drs. H. Wawan Soleh Setiawan, M.Pd, Ketua Komite Sekolah MTsN 1 Subang Drs. Agus Sutardi, M.Si., serta tamu undangan.

H. Hasanudin dalam sambutannya mengapresiasi Ketua Komite beserta jajarannya, atas segala dorongan dan dukungan tentang semua program program MTsN 1 Subang, juga turut mendoakan Komite dan Guru MTsN Subang selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT.

Selain itu ucapan terimaksih dari Kasubag TU ini juga disampaikan kepada Pengawas Madrasah Kemenag Subang.

"Mudah mudahan ilmu yang telah diberikan kepada murid kita semua berkah," ujar H. Hasan.

Baca Juga: DPR Nilai Bappebti Lamban Tangani Kasus Robot Trading

Selanjutnya H. Hasanudin mengungkapkan tentang filisofi hidup seperti pohon jati.

"Banyak sebenarnya makna dan berbagai filosofi, tapi saya ambil satu saja, pohon jati," katanya.

"Pohon jati ketika masih kecil, pohonnya pun kecil dan hamanya juga banyak. semakin bertambah usia pohonnya semakin besar dan juga ukuran pohonnya semakin besar lagi, dan pohon jati akan semakin bernilai," kata H. Hasanudin.

Pohon jati lanjut Kasubag TU, mempunyai filosofi yang sangat mendalam dan sangat relevan untuk dapat kita terapkan guna melengkapi renungan dalam jiwa.

"Dalam kehidupan ketika masih kecil, kita mungkin tidak memiliki banyak kekuatan dalam melakukan banyak hal, banyak hama disekitar kita.

Namum semakin kita dewasa, dengan berbagai proses perjalanan hidup yang kita lalui. Tentunya kita dapat semakin kuat dan memiliki nilai," urainya.

Baca Juga: Singapura Prediksi Bakal Ada Gelombang Covid-19 Agustus Mendatang

Selanjutnya H. Hasanudin menjelaskan pohon jati memiliki manfaat yang sangat banyak, apalagi ketika sudah tumbuh, ranting untuk kayu bakar, daunnya untuk bungkus, bahkan serangganya (ulat jati, kepongpong dan belalang) itu semua bisa dimakan.

Bahkan ulat jati mempunyai kadar protein yang sangat tinggi.

"Seluruh potensi hidup kita, baik langkah, suara, tangan, mata, dan lainnya harus dapat bermanfaat bagi semua orang di sekeliling kita walaupun kita hidup ditempat yang sangat terbatas sumber dayanya.
Kendatipun ada hama atau yang memanfatkan kita atau yang ikut hidup pada diri kita, harus kita yakini bahwa mereka bermamfaat bagi orang lain dan lingkungan kita," ujar Kasubag TU.

Perlu diingat pula pohon jati walaupun tumbuh dengan gagah dan kuat, tetap tidak sombong dan sangat toleran terhadap tumbuhan kecil disekelilingnya, dan memberikan ruang tumbuh pada tumbuhan untuk berkembang pada separuh dari hidupnya.

"Sama seperti hidup kita, segagah apapun kita selayaknya memberikan ruang untuk perkembangannya orang lain agar mereka mampu bertahan hidup dan menghidupi lingkungannya," tutup H. Hasanudin.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler