BERITA SUBANG-Plh.Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Asep Nuroni mengapresiasi persiapan tim kesehatan jelang pelaksanaan vaksinasi kepada warga di Kabupaten Subang yang rencananya akan dilakukan pada 27 Januari 2021 mendatang.
Hal itu disampaikannya dalam briefing staff pembahasan pelaksanaan vaksinasi di Ruang Rapat Bupati II, Pemkab Subang, Jawa Barat, Senin, 25 Januari 2021.
"Saya sangat berterima kasih untuk Bu dr. Meity serta jajarannya termasuk Satgas. Tidak terasa Pandemi Covid ini sudah berlangsung selama setahun, dengan angka positif sebanyak 1939 orang," ucap Asep.
BACA Juga: Serius Pemekaran Subang Utara, Plh Sekda Subang Asep Nuroni Kumpulkan Sejumlah Camat dan Kades
Asep menjelaskan, dari jumlah tersebut sebanyak 1378 orang dinyatakan sembuh, 493 masih jalani isolasi dan 68 orang meninggal dunia.
"Karena itu, vaksinasi ini sangat perlu dilakukan demi upaya pencegahan virus ini." ungkapnya.
Dia berharap angka positif terkonfirmasi Covid bisa menurun dan meminta kepada masyarakat agar tidak salah kaprah tentang vaksinasi ini. Karena itu mewakili Bupati dan Wakil Bupati, dia mengapresiasi kerja keras tim kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19 di kota penghasil nanas ini.
BACA Juga: Dua Hari ini Bertambah 107 Orang Terpapar Covid-19 Di Subang Pada 21 Kecamatan
"Dengan vaksinasi ini adalah bagian dari upaya pemerintah sebagai hak untuk melindungi warganya demi keberlangsungan hidup, juga untuk kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat yang selama ini tersendat karena virus ini. Kalau bisa hilang ya semoga virus ini secepatnya hilang," harapnya penuh doa.
Sementara, Plt Kadinkes Subang dr. Meity Damayanti pihaknya akan menyiapkan logistik dan personel dari tenaga medis pada saat pelaksanaan vaksinasi nanti. Pada saat vaksinasi, kata dia masyarakat nantinya akan di periksa riwayat penyakit bawaan yang dialami oleh peserta vaksin tersebut.
BACA Juga: Gawat! Positif Covid-19 di Subang per 21 Januari 2021 Bertambah Lagi Sebanyak 28 Kasus
"Sangat penting untuk pencegahan covid nanti dengan crosscek terlebih dahulu untuk mengetahui riwayat penyakit masyarakat yang akan divaksin," ungkap dokter Meity.***