Analisa Percakapan Terkait Pemeriksaan Anies Baswedan, Pakar: Ungkapan Marah dan Jijik Tinggi

- 18 November 2020, 19:23 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww. /Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Lebih jauh Ismail menerangkan, jika dilihat dari kandungan emosi, terdapat beberapa kelompok emosi netizen yaitu "trust" yang terkait dengan ketidakpercayaan ada keadilan penegakan hukum serta "anticipation" yakni harapan agar Anies Baswedan baik-baik saja selama pemeriksaan.

"Lalu emosi "anger" atau marah atas pemanggilan dan pemeriksaan ini sangat tinggi, dan tampak jelas dalam percakapan netizen," tambahnya.

Menanggapi hasil analisa Ismail Fahmi yang menyebut cluster pro Anies Baswedan lebih besar dibandingkan yang kontra, Anggota TGUPP Tatak Ujiyati merespon positif. Lewat akun Twitternya, Tatak menilai publik tidak buta atas upaya pemidanaan yang dilakukan terhadap Anies Baswedan.

Baca Juga: DPR Minta Polisi Deteksi Dini Kerawanan Jelang Pilkada Serentak

"Publik tidak buta hati, ada distrust ada suara jijik terhadap langkah Polisi memanggil Anies Baswedan. Semoga yang sedang kuasa tak mengabaikan suara rakyat," tulis Tatak Ujiyati di akun Twitternya @tatakujiyati.

Halaman:

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x