Lebih jauh Ismail menerangkan, jika dilihat dari kandungan emosi, terdapat beberapa kelompok emosi netizen yaitu "trust" yang terkait dengan ketidakpercayaan ada keadilan penegakan hukum serta "anticipation" yakni harapan agar Anies Baswedan baik-baik saja selama pemeriksaan.
"Lalu emosi "anger" atau marah atas pemanggilan dan pemeriksaan ini sangat tinggi, dan tampak jelas dalam percakapan netizen," tambahnya.
Menanggapi hasil analisa Ismail Fahmi yang menyebut cluster pro Anies Baswedan lebih besar dibandingkan yang kontra, Anggota TGUPP Tatak Ujiyati merespon positif. Lewat akun Twitternya, Tatak menilai publik tidak buta atas upaya pemidanaan yang dilakukan terhadap Anies Baswedan.
Baca Juga: DPR Minta Polisi Deteksi Dini Kerawanan Jelang Pilkada Serentak
"Publik tidak buta hati, ada distrust ada suara jijik terhadap langkah Polisi memanggil Anies Baswedan. Semoga yang sedang kuasa tak mengabaikan suara rakyat," tulis Tatak Ujiyati di akun Twitternya @tatakujiyati.