Rencana Pembangunan Xinyi Glass Holding Kalau Gagal Berinvestasi di Pulau Rempang, Akankah Indonesia Rugi?

- 25 September 2023, 13:02 WIB
Ilustrasi: Ini Kerugian Indonesia Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Pulau Rempang
Ilustrasi: Ini Kerugian Indonesia Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Pulau Rempang /tangkap layar/xinyi/



BERITA SUBANG – Rencana Rempang Eco City dinilai dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang, Batam, Kepulauan Riau.

Namun, nampaknya proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tersebut berjalan alot karena warga Kampung Tua, Pasir Panjang di Pulau Rempang masih ada yang menolak direlokasi.

Padahal, salah satu investor Xinyi Glass Holdings Ltd akan mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang dengan nilai investasi Rp175 triliun. 

Baca Juga: Konflik Lahan Pulau Rempang Jadi Konsumsi Medsos, Pengamat Bilang Pemerintah Telat Mitigasi Penyebaran Hoaks

Pertanyaannya, bagaimana jika Xinyi Glass Holdings Ltd mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia?

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyampaikan akan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat yang bermukim di kawasan Barelang hingga Indonesia pada skala yang lebih besar jika investasi ini berjalan.

Pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Ricuh Brimob vs Rakyat Pulau Rempang Pengamat Bilang Penanganan Tidak Ada Unsur Pelanggaran HAM

Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan. Sehingga, Investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.

“UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas.” kata Tuty, seperti di kutip dari keterangan tertulis, Senin 25 September 2023.

Baca Juga: Rakyat Pulau Rempang Kuasai Tanah, Hadi Tjahjanto: Tidak Ada Hak Atas Tanah

Sedangkan Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita mengatakan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.

Karena, kata dia memiliki multiplayer effect kepada pembukaan lapangan pekerjaan dan imbas ekonomi lainnya ke sektor lain.

“Dari sisi pertumbuhan ekonomi, investasi termasuk salah satu kontributor pertumbuhan yang diharapkan. Terlebih ekonomi global saat ini masih menunjukkan pelemahan," ujar Ronny beberapa hari lalu.

Investasi kata dia, akan menjadi salah satu harapan pemerintah untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global saat ini.

“Harapan utama untuk pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dua, yakni belanja pemerintah dan investasi.”

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x