Network
BERITA SUBANG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Selatan melayangkan surat panggilan ke dua kepada Ketua IPW (Indonesia Police Watch) Sugeng Teguh Santoso, sebagai saksi atas proses hukum kasus Helmut Hermawan dan PT CLM.
Atas panggilan ke dua itu, Sugeng Teguh ogah untuk memenuhi panggilan tersebut, hal itu diduga memperkuat kriminalisasi yang dialami Helmut Hermawan lantaran dirinya dikenal aktif menyoroti kinerja Polri dibawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit itu.
"Saya berbicara fakta dugaan kriminalisasi karena tanggung jawab IPW sebagai organisasi yang memberikan masukan hingga kritik terhadap kinerja Polri agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ucap Sugeng, Jakarta, Kamis 9 Maret 2023.
Baca Juga: Diduga Dibalik Kasus Helmut Hermawan ada Kekuatan Oligarki, IPW Bakal Melapor ke KPK
Dia menilai panggilan ke dua ini membuktikan adanya dugaan ketidak profesionalan dari jajaran Dirkrimsus Polda Sulsel atas penyalahgunaan kewenangan.
"Dengan adanya ketidakprofesionalan, penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran kode etik oleh Dirkrimsus Polda Sulsel maka saya jelas tidak akan memenuhi panggilan kedua, meski surat panggilan tersebut ada," kata Sugeng.
Selain itu, kata Dia pemanggilannya terkait kasus PT CLM dinilai tindakan penyidik yang sewenang wenang dan bertolak belakang dari program Presisi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Tindakan Dirkrimsus Polda Sulsel yang diduga mengkriminalisasi Helmut serta melakukan pemanggilan terhadap saya karena mengkritisi kinerja penyidikan yang tidak sesuai SOP dan telah membuat gaduh penegakan hukum di era Presiden Jokowi," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Dibalik Kasus Helmut Hermawan ada Kekuatan Oligarki, IPW Bakal Melapor ke KPK
