"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu keluarga ini di Gunung Sahari sekitar 20 tahun lalu malah suka berbagi. Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ungkap Ris.
Ris pun menyebut, kondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto dulunya terbilang berkecukupan.
Baca Juga: Gelombang PHK Gila-gilaan Berlanjut, 45 Ribu Karyawan Tekstil Resmi Jadi Pengangguran
"Keadaan ekonominya biasa-biasa saja, cukup. Enggak ada keluhan dan sebagainya. Ya, istilahnya standarlah, umum," kata Ris.
Hal senada juga diungkapkan Handoyo (64), suami Ris.
Ia mengetahui dua orang korban, yakni Margaretha dan suaminya Rudyanto, pernah memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.
"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran. Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.
Persoalannya, Ris dan Handoyo sudah lima tahun tidak berkomunikasi dengan Margaretha dan keluarganya.
Apa yang mereka ketahui tentang kondisi perekonomian Margaretha itu adalah informasi masa lalu yang mungkin saja bisa berubah.