Hendra melanjutkan, kata Benny Ali, Brigadir J masuk tanpa seizin Putri.
Tak lama kemudian Brigadir J disebut meraba-raba kaki Putri Candrawathi hingga menyentuh area vital. Putri pun terbangun dan berteriak.
Benny Ali melanjutkan ceritanya dan mengatakan permasalahannya korban Nofriansyah Yosua Hutabarat telah memasuki kamar Putri Candrawathi. “Pelaku juga meraba paha sampai mengenai kemaluan Putri Candrawathi, akan tetapi Putri Candrawathi terbangun dan kaget sambil berteriak," ungkap Hendra.
Seperti disinggung di awal, dari surat dakwaan yang menceritakan rekayasa skenario Ferdy Sambo itu, Hendra Kurniawan memenuhi panggilan atasannya itu di rumah dinas, Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kanker Paru Stadium 4, Kiki Fatmala Divonis Hanya Bertahan Hidup Enam Bulan
Saat ditemui, Ferdy Sambo pun menceritakan skenarionya, di mana pembunuhan Brigadir J karena motif pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Hendra lantas memastikan dan bertanya kepada eks Karo Provos Divisi Propam Polri Benny Ali, yang saat itu sama-sama berada di rumah dinas Ferdy Sambo.
Benny Ali disebut polisi pertama yang menjadi saksi cerita versi Putri Candrawathi mengenai peristiwa yang terjadi di Magelang dan menceritkannya kepada Hendra.
Baca Juga: Pengacara Bernyali Alvin Lim Duga Konsorsium 303 Tunggangi Jaksa se Indonesia
Seperti diketahui, skenario yang dibuat Ferdy Sambo adalah adanyanpelecehan Brigadir J terhadap Putri di Duren Tiga, hingga disebutkan terjadinya tembak menembak.Skenario itu pun akhirnya terbantahkan penyidik setelah Ferdy Sambo mengakui perbuatannya pasca adanya pengakuan Bharada E.