Masalah berawal ketika ketika aparat mulai menembakkan gas air mata. Tiba-tiba dari sisi kanan lapangan pertandingan, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun kanan.
Lalu ke arah lain yang menimbulkan kepanikan. Mereka pun berhamburan mencari jalan keluar, situasi gelap dan mata perih.
Baca Juga: Ulah Barbar Suporter Arema FC Telan Korban 127 Orang Meninggal, 180 Luka dan Puluhan Mobil Dibakar
Bahkan diceritakan oleh seorang saksi yang menulis utas di Twitter, banyak anak-anak dan balita terinjak. Seorang ibu menangis meraung-raung mencari anaknya,
“Anakku di mana? Anakku di mana? Anak saya nggak ada,” isaknya.
Tragedi Terburuk
Peristiwa kerusuhan di Estadio Nacional, Lima, Peru, adalah yang terburuk dalam sejarah sepakbola dunia.
Korbannya mencapai 328 jiwa. Waktu itu digelar pertandingan panas antara Peru melawan Argentina.
Baca Juga: GBI Ingatkan Pendeta Gilbert Lumoindong Fokus Pada Pemberitaan Firman Tuhan
Dipicu wasit yang marah kepada seorang suporter Peru yang memasuki lapangan pertandingan, fans Peru meluap ke lapangan.