Sudding Ungkapkan Kronologi Gendong Gendongan, Ferdy Sambo Naik Pitam dan Rencanakan Pembunuhan

- 25 Agustus 2022, 09:09 WIB
Sarifuddin Sudding
Sarifuddin Sudding //Martin Marpaung/ZONABANTEN.com

BERITA SUBANG - Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding secara lugas membeberkan rangkaian peristiwa di Magelang yang diduga menjadi pemicu kemarahan Ferdy Sambo sehingga tega membunuh ajudannya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

 Rangkaian peristiwa tersebut dikonfirmasi kebenarannya langsung ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rapat dengar pendapat atau RDP di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2022.

"Saya ingin mengkonfirmasi Pak Kapolri benar atau tidak tentang motif ini dari berbagai sumber saya mencoba memformulasikan tentang motif ini," kata Sudding.

Baca Juga: Tegas Kapolri Sebut Motif Pembunuhan Brigadir J, Perselingkuhan Atau Pelecehan Seksual, Bukan LGBT

Sudding lantas membeberkan kronologi rangkaian peristiwa dari Jakarta, lalu ke Magelang dan kembali ke Jakarta hingga terjadi kasus pembunuhan pada 8 Juli 2022 lalu.

Menurut Sudding, rombongan Putri Candrawati (PC) bersama Brigadir J, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan seorang asisten rumah tangga bernama Susi berangkat ke Magelang pada 2 Juli 2022.

Tujuannya ke Magelang untuk melihat anak mereka yang tengah  bersekolah disana.

Lalu pada 4 Juli 2022, terjadi peristiwa di mana Brigadir J akan mengangkat (menggendong) Putri Candrawati yang sedang tidur siang di sofa ke kamarnya.

 Baca Juga: Kapolri Ungkap Cerita Gendong Gendongan di Sofa Magelang, Kuat Ma’ruf Jadi Saksi

Kemudian tanggal 4 Juli ada kejadian, di mana Brigadir J atau pada siang hari si PC tidur di sofa di ruang tamu, lalu kemudian datang Brigadir J ingin membopong, mengangkat PC untuk masuk ke dalam kamar.

“Melihat kejadian itu, Kuat membentak Brigadir J agar tidak melakukan itu dan tidak menyentuh Ibu, lalu kemudian mengurungkan niatnya," jelas Sudding.

Sudding melanjutkan, pada 6 Juli 2022, Ferdy Sambo menyusul ke Magelang dan merayakan hari ulang tahun pernikahannya dengan PC pada malam hari. Lalu, semuanya bergabung di acara tersebut.

 Baca Juga: Akhirnya, Kapolri Ungkap Motif Jijik Versi Mahfud MD yang Mengakibatkan Brigadir J Ditembak

"Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta tanggal 7 Juli pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari jam 17.30 WIB (tanggal 7 Juli), menjelang maghrib ini sebenarnya jadi pemicu," tutur dia.

Pakaian bu Putri Acak-acakan

Sudding mengatakan pada 7 Juli 2022 sore, Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2 di Magelang. Brigadir J kemudian keluar dari kamar dan mengendap-endap. Kejadian tersebut kembali dilihat oleh Kuat Ma'ruf.

"Saat itu Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2 dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat, mengendap-ngendap lalu kemudian ditegur. Kenapa masuk ke kamar Ibu? Kemudian lari," kata dia.

"Mendengar ada tangisan di dalam kamar PC, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin konfirmasi apa yang sedang dialami Ibu PC pakaian acak-acakan sambil menangis," tutur Sudding.

Kuat penyarankan ke majikannya, Putri Candrawati agar kejadian ini dilaporkan ke Ferdy Sambo.

Baca Juga: Dibalik wajah Keibuan, Putri Candrawathi Tega Ajak Brigadir J Hadapi Eksekusi Kematian

Pada malam hari, pukul 23.00 WIB, PC melaporkan apa yang dialami pada sore hari itu ke Sambo lewat handphone.

"PC menelepon FS sambil menangis bahwa saya diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J, ditanya lebih lanjut di Jakarta nanti saya jelaskan," kata dia.

Pada 8 Juli 2022, rombongan Putri Candrawati termasuk Brigadir J balik dari Magelang ke Jakarta dan tiba di rumah Jalan Saguling Jakarta pada sore harinya.

Ferdy Sambo lalu mengonfirmasi peristiwa yang terjadi dan dialami Putri Candrawati di Magelang. Termasuk mengonfirmasi kepada ajudannya sehingga muncul emosi dari Ferdy Sambo.

 Baca Juga: Usai Bunuh Brigadir J, Kapolri Akui Bertemu Ferdy Sambo

Baca Juga: Kisah Jijik Versi Mahfud MD Tekuak, Bumbu LGBT Hiasi Pembunuhan Berencana Brigadir J

"Tiba di rumah Saguling apa yang dialami, ternyata diceritakan apa yang dialami tanggal 7 Juli itu. FS marah hilang akal sehatnya. Diajak mereka ke Duren Tiga, di Duren Tiga terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo," jelas Sudding.

"Dia (FS) harkat dan martabat harga dirinya sebagai seorang suami dilecehkan sedemikian rupa. Pada titik ini saya ingin mengkonfirmasi benar atau tidak tentang kronologi ini?" tanya Suding mengakhiri pemaparan kronologinya.

Mendengar pernyataan Suding, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak menampik informasi tersebut. Listyo mengakui ada banyak hal yang sesuai, sebagaimana diceritakan Sudding.

"Dari yang disampaikan beliau memang ada banyak hal yang sesuai," ujar Listyo Sigit.

 Baca Juga: Kronologi Kaburnya Big Bos Judi Sumut Apin BK Tanpa Terendus Polisi

Meski demikian, cerita serupa baru didapatkan Listyo Sigit dari Ferdy Sambo. Karena itu, Polri akan memeriksa Putri terkait motif pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Namun mohon izin terkait motif ini, kami sementara sudah mendapatkan keterangan dari saudara Ferdy Sambo. Namun kami juga ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa ibu Putri, sehingga nanti yang kami dapat, apalagi posisi beliau sebagai tersangka apakah berubah atau tidak. Dengan demikian kami bisa mendapatkan satu kebulatan terkait masalah motif," jelas Listyo Sigit.

Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.

***

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x