Apin BK Kabur ke Singapura, LBH Tanya ke Kapolda, Kecolongan atau Permainan

- 23 Agustus 2022, 08:54 WIB
Kapolda Sumatera Utara Panca Putra Simanjuntak
Kapolda Sumatera Utara Panca Putra Simanjuntak /

Baca Juga: Isu Terendus Dalam Konsorsim 303, Panca Putra: Silakan Periksa

 Baca Juga: Berharta Rp8,9 Miliar, Kapolda Sumut Pastikan Tak Pernah Terima Setoran Bandar Judi

Dia menyebut, penggerebekan judi online di Komplek Cemara Asri terkesan sangat aneh karena Polda Sumut tidak mendapati adanya aktivitas dan pelaku di lokasi. Polisi hanya membawa pulang komputer sebagai barang bukti.

Maswan menilai, penggerebekan itu penuh tanda tanya. Sebab, biasanya dalam penggerebekan lokasi judi skala kecil, polisi justru menangkap banyak pelaku.

Sementara saat penggerebekan di Cemara Asri, tak ada aktivitas apa-apa di sana. Padahal bisnis judi online biasanya berputar selama 24 jam sehari.

Maswan punya pandangan ada dua kemungkinan lagi yang terjadi. Pertama, ada indikasi permainan, karena polisi menggerebek saat lokasi perjudian sedang dalam keadaan kosong.

 Baca Juga: Makjleb, Diterpa Isu Panas Konsorsium 303, Polda Sumut Terima Penghargaan Lembaga ‘Bersih’

Padahal sebelum melakukan penggerebekan, inteligen kepolisian harus mengantongi informasi terjadi lokasi perjudian tersebut.

Kedua, kemungkinan kecolongan informasi. "Nah ini berarti inteligen mafia judi lebih cepat dibandingkan inteligen polisi. Atau bahkan bisa saja intelijen polisi juga bagian dari intelijen nya mafia judi," tutur Maswan.

Oleh karena itu, LBH Medan meminta kepada Kapolda Sumut untuk betul-betul memperketat sistem dan satuan kerja yang di tugaskan dalam membasmi perjudian.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah