Kontras Soroti 6 Kejanggalan Kasus Penembakan brigadir J, Nomor 5 Ga Masuk Akal

- 14 Juli 2022, 18:14 WIB
Ada banyak kejanggalan di balik tewasnya Brigadir J, Polisi harus ungkap yang sebenarnya
Ada banyak kejanggalan di balik tewasnya Brigadir J, Polisi harus ungkap yang sebenarnya /Instagram/@heraldindonesia/

BERITA SUBANG - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai adanya sejumlah kejanggalan dalam proses pengusutan kasus penembakan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurut Kontras, penembakan yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo menyisakan 6 kejanggalanyang perlu disoroti terkait beberapa kronologis yang disampaikan Polri.

Berikut ini 6 kejanggalan yang disoroti Kontras:

Baca Juga: Bharada E Dipuji 'Setinggi Langit', Karo Penmas: Tindakan Ini Tidak Dibenarkan

  1. Terdapat disparitas waktu yang cukup lama antara peristiwa dengan pengungkapan ke publik, yakni sekitar 2 hari.
  2. Kronologi yang berubah-ubah disampaikan oleh pihak Kepolisian.
  3. Ditemukannya luka sayatan pada jenazah Brigadir J di bagian muka.
  4. Keluarga yang sempat dilarang melihat kondisi jenazah.
  5. CCTV dalam kondisi mati pada saat peristiwa terjadi.
  6. Keterangan Ketua RT yang menyebutkan tidak mengetahui adanya peristiwa dan proses Olah TKP.

Baca Juga: Psikolog Ungkap kondisi Putri Chandrawati Usai Kasus Pelecehan dan Penembakan Brigadir J

"Kami menilai bahwa sejumlah kejanggalan tersebut merupakan indikasi penting bahwa Kepolisian terkesan menutup-nutupi dan mengaburkan fakta kasus kematian Brigadir J. Terlebih keberadaan Kadiv Propam saat peristiwa terjadi pun tidak jelas," ujar Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar kepada wartawan, Kamis 14 Juli 2022.

"Belum lagi, keterangan mengenai luka tembak antara keterangan Polri dengan keluarga memiliki perbedaan yang signifikan. Pihak keluarga mengatakan ada empat luka tembak pada tubuh Brigadir J, yakni dua luka di dada, satu luka tembak di tangan, dan satu luka tembak lainnya di bagian leher. Selain itu, mereka mengatakan terdapat luka sayatan senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki. Hal ini berlainan dengan keterangan Kepolisian yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh luka dari lima tembakan," jelasnya.

Karena itu, Kontras meminta dua hal kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Salah satunya meminta Kapolri mengungkap fakta peristiwa secara berkala pada publik dan menjamin transparansi dalam pengusutan kasus ini.

Baca Juga: Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Masih Bertugas Usai Baku Tembak di Rumahnya 

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x