Demo Massa Menolak Daerah Otonomi Baru di Yahukimo, Papua, Berujung Ricuh, Kasat Intel Dipukul Pake Besi!

- 18 Maret 2022, 18:41 WIB
Demok tolak DOB di Kabupaten Yahukimo, Papua berakhir ricuh pada Selasa, 15 Maret 2022
Demok tolak DOB di Kabupaten Yahukimo, Papua berakhir ricuh pada Selasa, 15 Maret 2022 /Dok. Humas Polda Papua/

BERITA SUBANG - Demo massa menolak Daerah Otomi Baru (DOB) berujung ricuh, hingga polisi menetapkan satu tersangka dalam kericuhan demo penolakan daerah otonomi baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo, Papua.

Dijelaskan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, tersangka dijerat usai polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran fasilitas pemerintah dan rumah.

"Penyidik menetapkan satu orang berinisial L sebagai tersangka yang ikut dalam aksi unjuk rasa berakhir ricuh," jelas Kabid Humas Polda Papua. Jumat 18 Maret 2022, seperti dilansir dari artikel tribratanews.polri.go.id.

Kombes Ahmad Musthofa Kamal, belum merinci lebih lanjut mengenai peranan tersangka itu dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua tersebut hanya mengatakan penetapan tersangka itu dilakukan usai kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi, olah TKP dan mengamankan barang bukti.

"Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap para saksi baik dari masyarakat maupun anggota Polri yang pada saat itu ada di lapangan. Pendalaman terhadap para saksi dan tersangka dilakukan untuk memastikan apakah ada tersangka lainnya yang terlibat," ungkap Ahmad Musthofa.

Dalam insiden tersebut setidaknya ada dua peserta aksi yang meninggal dunia akibat terkena tembakan.

Selain korban jiwa, terjadi juga kerusuhan yang berakibat pada perusakan hingga pembakaran rumah toko (Ruko), dan area perkantoran di Yahukimo.

Penolakan DOB di Papua

Demonstrasi itu dilakukan sebagai bentuk penolakan daerah otonomi baru (DOB) di Papua.

Demo tersebut berujung ricuh, dan dilaporkan dua orang meninggal dunia, dua terluka dan satu personel kepolisian terkena lemparan batu.

Kapolda Papua Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, disebut telah mengirimkan tim Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mengecek prosedur pengamanan yang dilakukan petugas kepolisian di lokasi.

Sebelumnya demo menolak DOB Papua di Jakarta juga berlangsung ricuh.

Para pendemo mahasiswa Papua yang menggelar demo di Jl. Veteran Jakarta Pusat berakhir ricuh.

Bahkan para mahasiswa yang berdemo melakukan tindakan anarkhis yang mengakibatkan 5 anggota polisi terluka.

Salah seorang yang terluka anggota polisi berpangkat AKBP yaitu AKBP Ferikson Tampubolon luka di bagian kepala terkena pukulan besi dari pendemo. Hinga dia dirawat di rumah sakit.

"Kasat Intel (AKBP Ferikson Tampubolon) dipukul pake besi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat.

Tindakan anarkis disesalkan

Atas insiden tersebut, tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irvan Pulungan, S.H., menyesalkan adanya tindakan anarkhis yang dilakukan pendemo kepada anggota kepolisian.

"Kami sangat menyayangkan adanya aksi anarkhis yang bisa dikatagorikan bentuk premanisme yang dilakukan oleh pendemo yang menyalurkan aspirasi," ungkap tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ade Irvan Pulungan, mengatakan dirinya berharap aksi anarkis tidak terulang lagi. Sebab demo yang bertindak anarkhis menyalahi ketentuan yang telah diatur dalam UU No. 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan pendapat di Muka Umum.

"Silakan mengeluarkan penyampaian aspirasi yang sudah diatur oleh undang-undang," tutup Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: Tribrata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah