Tiga bulan kemudian, terjadi kembali dengan tingkat kebocoran halus dengan pengerjaan perbaikan selama satu minggu seperti diberitakan ANTARA.
"Saya melihat sudah ada langkah-langkah supaya kebocoran tidak terjadi lagi, ini sangat merugikan konsumen, jangan sampai jadi masalah hukum," kata Bima Arya kala itu.
Bima menyampaikan hasil pertemuan dengan kedua perusahaan itu telah didapatkan pemetaan titik- titik rawan kebocoran, yaitu setiap persimpangan yang menyebabkan himpitan antara pembangunan jalur kereta dengan pipa transmisi PDAM.
Perusahaan juga wajib segera menginformasikan antisipasi kepada masyarakat, sehingga publik bisa tahu apa persoalan yang terjadi, katanya.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan juga pernah mengatakan akan meningkatkan pembinaan kepada karyawannya untuk meminimalisasi dampak kepada konsumen atas segala kendala yang dihadapi.
"Kami coba tingkatkan," ujarnya.
***