Jokowi Gratiskan Vaksin Booster , Ini Alasannya

- 11 Januari 2022, 14:44 WIB
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster kepada masyarakat secara gratis.
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster kepada masyarakat secara gratis. /Twitter @setkabgoid

BERITA SUBANG - Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster kepada masyarakat secara gratis. Pemberian vaksin booster dimulai Rabu 12 Januari 2022.

Pemberian vaksin booster dan penerapan protokol kesehatan yang ketat diharapkan bisa menjadi kunci untuk mengatasi wabah Covid-19

Demikian dinyatakan Presiden Jokowi dalam keteranganya yang diunggah di akun YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa 12 Januari 2022."Mulai tangal 12 Januari 2022 pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi ketiga," ujar Jokowi.

Baca Juga: Erick Thohir Bawa Bukti Soal Indikasi Korupsi Garuda Indonesia Ke Jaksa Agung Burhanuddin

Jokowi menyatakan pemberian vaksinasi dosis ketiga akan dimulai dengan prioritas pada warga lansia (lanjut usia) dan kelompok rentan.

Menurut Jokowi pemberina vaksin ketiga penting untuk meningkatkan kekebalan masyarakat. Pasalnya virus Covid-19 terus bermutasi.

"Untuk itu saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Jokowi.

Pemberian vaksin booster dilakukan merespons merebaknya Covid-19 varian omicron di seluruh dunia.

Baca Juga: Tablet Oppo Pad Mengantongi Sertifikasi 3C dan Akan Memiliki Dukungan Pengisian Daya Cepat 33W

Pemerintah telah menyiapkan sistem kesehatan untuk menghadapi munculnya kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air.

Meski demikian, pencegahan penyebaran Omicron tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah semata, melainkan memerlukan kekompakan dan peran serta dari masyarakat.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 10 Januari 2022, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

“Pencegahan Omicron tentunya tidak dapat hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga harus melibatkan para peran serta masyarakat mulai penegakkan protokol kesehatan yang tidak boleh jenuh, hingga penggunaan PeduliLindungi dengan baik,” ucap Menko Marves.

Luhut meyakini bahwa Covid-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan semangat gotong royong yang dilakukan seluruh elemen bangsa secara terus-menerus.

Menko Marves menyebut, pemerintah juga terus melakukan langkah-langkah persiapan sedini mungkin untuk pencegahan penularan virus korona.

Baca Juga: Film Bioskop Pengabdi Setan 2 The Communion Segera Tayang di Tahun 2022

“Seluruh daerah agar sedini mungkin mempersiapkan fasilitas rumah sakit dan isolasi terpusat untuk memitigasi tidak diinginkan. Selain itu peningkatan testing,tracing juga akan terus menjadi program prioritas pemerintah untuk mencegah kasus meledak kembali,” tuturnya.

Di samping itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan pencatatan terpisah terkait pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di beberapa titik pintu masuk.

“Kita akan membuat treatment khusus kepada entry point yaitu di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Juanda, Sam Ratulangi, di Pelabuhan Laut Batam, Tanjung Pinang, Nunukan, Kalimantan Utara, PLBN Aruk, Entikong, dan Motaain di mana catatan dari PPLN ini akan dicatat secara terpisah dengan wilayah,” ucap Airlangga.

Menko Airlangga memberi contoh, catatan kasus Covid-19 yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta dan karantina di RSDC Kemayoran tidak akan digabungkan dengan kasus kenaikan Covid-19 di DKI Jakarta.

“Demikian pula di Kepulauan Riau, itu dari pelabuhan laut Batam itu tidak dijadikan satu dengan Kepulauan Riau,” ujarnya.

Selanjutnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kenaikan transmisi varian Omicron akan jauh lebih tinggi dibandingkan varian Delta, namun pasien yang dirawat jauh lebih sedikit.

Kementerian Kesehatan telah melakukan penelitian kepada pasien varian Omicron dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk penanganan kasus tersebut.

“Kami juga sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah itu tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran dan juga bisa mendapatkan akses untuk delivery obatnya.

Kami juga sudah bekerja sama dengan satu startup di bidang logistik dan BUMN Kimia Farma untuk bisa memastikan obat-obatannya bisa sampai,”kata Menkes.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah