Dampak Erupsi Gunung Semeru Pengungsi di Pindah Ke Zona Aman, Desa Sumberwuluh dan Kobokan Masuk Zona Merah

- 6 Desember 2021, 11:34 WIB
Petugas medis dari Polres Lumajang memeriksa kondisi warga yang berada di tempat pengungsian.
Petugas medis dari Polres Lumajang memeriksa kondisi warga yang berada di tempat pengungsian. /U. Hadi/Humas Polres Lumajang

Dia menugaskan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah diminta membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Darurat Bencana yang anggotanya terdiri atas Komandan Resor Militer, Bupati, dan Kepala Kepolisian Resor untuk memudahkan koordinasi upaya tanggap bencana hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.

Pun, demikian pemerintah telah membentuk posko penanggulangan darurat bencana untuk mendukung kegiatan relawan dan lembaga kemanusiaan yang membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.

"Sekarang mereka semua sudah bergerak. Dan InsyaAllah penanganannya semua lancar," kata Muhadjir.

Baca Juga: Gunung Semeru Jawa Timur Erupsi, Kabupaten Lumajang Gelap Gulita

Muhadjir pada Minggu 5 Desember 2021 berkesempatan meninjau posko pengungsian lokasi baru di Desa Penanggal, dampak terjadinya erupsi Gunung Semeru tersebut. Adapun tempat pengungsian itu ditempatkan di RSUD Pasirian, dan RSUD Dokter Hartoyo untuk mengecek penanganan pengungsi.

Dampak bencana erupsi Gunung Semeru, data BNPB mencatat setidaknya telah menelan korban jiwa, sekitar 14 orang meninggal dunia dan 69 orang terluka serta memaksa 5.205 orang mengungsi

Hal itu dampak dari erupsi Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas, hujan abu vulkanik, dan banjir lahar, sehingga menimbulkan dampak parah di tiga Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, dan Pasirian.***
​​​​​​​

 

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah