Gunung Ili Lewotolok Meletus, Timbulkan Dentuman keras, Warga diimbau Tetap Waspada

- 6 Oktober 2021, 11:29 WIB
Gunung IIi Lewotolok Meletus, warga diminta tenang
Gunung IIi Lewotolok Meletus, warga diminta tenang /Foto: Twitter BNPB Indonesia/

BERITA SUBANG - Gunung Berapi Ili Lewotolok yang berlokasi di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami letusan. Dari laporan Pos Pemantau Gunung tersebut, pada hari Selasa, 5 Oktober 2021 telah terjadi letusan sebanyak 27 kali.

Tinggi letusan tersebut diperkirakan Ketua Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok berada di kisaran 300 hingga 500 meter, dan interval letusan tersebut beragam dan tidak menentu..

"Dalam sehari kemarin memang cukup banyak letusannya, tetapi interval letusanya tidak tentu dengan waktu paling cepat 15 menit," ungkap Ketua Pos Pemantau Gunung Api Ili Lewotolok dilansir dari Antara pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Letusan yang terjadi di Gunung Api Ili Lewotolok juga menimbulkan dentuman dan gemuruh lemah hingga kuat. Selain itu letusan membawa material lain seperti lava pijar yang mengarah satu kilometer ke arah tenggara dan barat daya sejauh 300 meter.

Baca Juga: Gunung Sinabung Memuntahkan Awan Panas, Warga di Radius Sampai 5 Kilometer Waspadai Abu Vulkanik

Hal tersebut membuat kondisi gunung api ini berada pada status siaga atau Level III. Status tersebut belum berubah sejak ditetapkan pada Desember 2020 lalu.

Meskipun demikian, petugas menghimbau masyarakat sekitar dan para wisatawan pendaki untuk tetap waspada, dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona diingatkan agar tetap waspada, Sebab letusan ini akan mengakibatkan longsoran material lapuk yang dapat disertai dengan awan panas.

Selain itu abu vulkanik yang terbawa letusan dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainya yang diakibatkan oleh abu vulkanik tersebut.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah