BERITA SUBANG - Gunung Merapi kembali erupsi pada Kamis, 25 Februari 2021 kemarin. Erupsi yang terjadi mengakibatkan keluarnya semburan awan panas hingga mengakibatkan fenomena lahar dingin dan ‘wedhus gembel’ yang membuat masyarakat akhirnya harus mengungsi.
Gunung Merapi yang berada di antara kabupaten seperti Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten ini, memang termasuk gunung api dengan aktivitas aktif. Beberapa tahun sebelumnya telah terjadi letusan di gunung dengan ketinggian puncak 2.930 mdpl, baik letusan kecil maupun besar.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Luncuran Awan Panas Mencapai 1 Km Lebih!
Berikut Berita Subang mencoba merangkum catatan kelam sejarah letusan Gunung Merapi dalam kurun 200 tahun terakhir.
Tahun 1872
Letusan Gunung Merapi yang terkelam dalam sejarah modern tercatat terjadi pada periode 15 sampai dengan 20 April 1872. Hal ini disebabkan oleh lamanya letusan yang diperkirakan berlangsung selama lebih kurang 120 jam tanpa jeda.
Awan panas dan material yang berjatuhan saat itu sangat mematikan, dan memusnahkan hampir seluruh permukiman yang berada di ketinggian di atas 1.000 mdpl. Letusan ini terjadi sangat mendadak disertai dengan aliran lava kental, dan menyemburkan tekanan gas sedang sehingga membuat dapur magma menjadi dangkal.
Letusan ini berlangsung selama lima hari dan menghancurkan kubah lava yang tumbuh selama periode 1867-1871, konon menghilanghkan ratusan nyawa.
Kubah lava setinggi 250 meter di atas Pasar Bubrah yang merupakan kawah Merapi Tua, yang tumbuh pada Agustus 1871. Merapi akhirnya terpotong pada bagian puncaknya hingga ketinggiannya hanya 2.814 mdpl.