Kasus Penganiyaan Muhammad Kece, Divisi Propam Tetapkan Kepala Rutan Bareskrim Sebagai Terduga Pelanggar

BERITA SUBANG - Divisi Propam Mabes Polri menetapkan Kepala Rutan Bareskrim Mabes Polri sebagai terduga pelanggar terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece oleh Irjen Napoleon Bonaparte di dalam Rutan Bareskrim yang berujung telah ditetapkannya Napoleon Bonaparte sebagai tersangka dalam kasus itu.

Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo dalam keterangannya, Jakarta, Kamis 30 September 2021 mengatakan bahwa tim penyidik Divisi Propam telah menetapkan tiga terduga pelanggar yang terdiri dari Kepala Rutan Bareskrim, Kepala Jaga, dan anggota jaga Rutan Bareskrim.

"Ketiganya telah melanggar disiplin serta tidak melaksanakan standar operasional prosedur (SOP) dalam melakukan jaga tahanan," kata Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca Juga: Tak Menutup Kemungkinan Bareskrim Jerat Napoleon Bonaparte Pasal Berlapis Di Kasus Penganiayaan Muhammad Kece

Tak pelak ketiganya pun disangkakan telah melanggar disiplin seperti disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 Pasal 4 (d) dan (f), yang mengakibatkan terjadinya insiden dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap youtuber Muhammad Kece.

"Ketiganya akan menjalani sidang komisi disiplin secepatnya," imbuhnya

Sementara terhadap Napoleon Bonaparte yang masih aktif sebagai anggota Polri akan di proses dalam sidang kode etik profesi polri. Namun, proses sidang etik ketika kasus penganiyaan itu telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah dari pengadilan.

Sementara penyidik Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan lima orang tersangka yakni Napoleon Bonaparte dan empat tahanan lainnya yang diduga terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Baca Juga: Napoleon Bonaparte dan 5 Napi di Rutan Bareskrim Jadi Tersangka Penganiayaan M Kece