Sertifikat Data Jokowi Bocor, ELSAM : Aplikasi Peduli Lindungi Perlu Diaudit

- 3 September 2021, 14:36 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi /Foto: BPOM Setpres/

BERITA SUBANG - Beredar data sertifikat vaksin Covid 19 milik Presiden Joko Widodo yang bocor ke publik melalui media sosial. Kebocoran data itu membuat banyak komentar dari berbagai kalangan di media sosial. Bahkan ELSAM minta perlu audit aplikasi Peduli Lindungi.

Pada akun twitter Wahyudi Djafar @wahyudidjafar menulis "Sertifikat vaksin #COVID19 Presiden katanya bocor. Bisa karena data-data pribadinya emang udah bocor duluan (udah sering kan data kependudukan bocor), atau yg kedua otentifikasi & sistem keamanan aplikasi #PeduliLindungi nggak kuat.
#dataprotection #databreach," tulis akun @wahyudidjafar yang dikutip beritasubang.pikiran-rakyat.com, Jumat 3 September 2021.

Kata Wahyudi yang merupakan Direktur ELSAM itu menulis dalam akun Twitternya seyogyanya aplikasi Peduli Lindugi di audit pada perlindungan data dan audit keamanannya, sesuai persyaratan yang fiatur dalam Peraturan Presiden No.95 Tahun 2018.

"Aplikasi #PeduliLindungi mustinya diaudit dulu (audit #perlindungandata & audit keamanan). Sbg aplikasi pemerintah hrs memenuhi persyaratan Perpres 95/2018 & Peraturan @BSSN_RI No. 4/2021. BSSN mustinya bs segera lakukan audit, sblm makin bnyk data yg bocor," cuit Wahyudi.

Adapun Perpres No.95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Menimbang isinya antara lain bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya diperlukan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Bahwa untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik diperlukan tata kelola dan manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional.

Dia menilai tujuan aplikasi banyak sekali, namun bagaimana memastikan prinsip kesetimbangan perlindungan pribadi, karennya dia pun mempertanyakan banyak data diminta namun sampai kapan proses pemusnahan berakhir.

"Apalagi skrng tujuan aplikasi ini jd banyak banget, gimana memastikan prinsip purposive limitation & data minimization dlm #perlindungandata? Skrng terlalu banyak data yg diminta, nggak tau diproses brp lama, kpn dimusnahkan? #dataprotection #cybersecurity," tanya Wahyudi.

Baca Juga: Sah, Jokowi Orang Pertama Disuntik Vaksin, dr. Tirta Bilang Kalau Ada Yang Aneh, koe absurd

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x