BERITA SUBANG -Masyarakat yang bermukim di besar wilayah Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara diminta waspada. Pasalnya saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
"Untuk itu, BMKG meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode puncak musim hujan ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta Rabu 20 Januari 2021.
Baca Juga: Tagana Subang Bantu Korban Terdampak Longsor Cimanggung Sumedang
Dwikorita mengatakan, kondisi dinamika atmosfer saat ini tidak stabil dalam beberapa hari ke depan. Hal itu dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut, tambah dia, dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang ditandai dengan semakin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Kalimantan. Kemudian, diperkuat oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.
Baca Juga: KLHK Sebut Banjir Kalsel Akibat Curah Hujan Tinggi Selama Lima Hari
Kehadiran MJO tersebut dapat ber-superposisi dengan penguatan Monsun Asia yang dapat pula disertai munculnya fenomena gelombang dingin (cold surge) di Laut China Selatan.
"Selain itu, teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supercell yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi," kata dia.***