Bandung Sempat Dikepung Banjir, Ini Penjelasan BMKG dan Lapan, Daerah Mana Terdampak?

- 25 Desember 2020, 18:26 WIB
Warga beraktivitas di dalam rumahnya yang terendam banjir akibat luapan Sungai Citepus di Bandung, Jawa Barat, Kamis 2 Desember 2020
Warga beraktivitas di dalam rumahnya yang terendam banjir akibat luapan Sungai Citepus di Bandung, Jawa Barat, Kamis 2 Desember 2020 /Antara Foto/NOVRIAN ARBI/

BERITA SUBANG - Hujan lebat pada Kamis, 24 Desember 2020, sore hingga malam mengakibatkan Kota Bandung di Jawa Barat dikepung banjir.

Apa analisa BMKG dan Lapan terkait curah hujan deras di malam Natal 2020 tersebut dan seperti apa dampaknya untuk masyarakat di Kota Bandung dan sekitarnya? Cek rangkuman beritanya disini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, seperti diberitakan Pikiran Rakyat Jumat, 25 Desember 2020, pada artikel dengan judul Banjir Sempat Rendam Sebagian Bandung Bagian Utara, Lapan dan BMKG Jelaskan Penyebabnya, menjelaskan hujan lebat terjadi di beberapa bagian wilayah kota Bandung dengan curah hujan 83mm dimulai sekitar pukul 17.00-18.00 WIB.

Baca Juga: Banyak Daerah Tidak Patuh Prokes, Dalam Sebulan Kasus Aktif Covid-19 Naik Dobel di Indonesia

Hal ini mengakibatkan sejumlah daerah seperti Sukajadi, Andir, Pasteur, Pagarsih, Cihampelas dan Setiabudi dan Paledang terendam banjir.

Saat dihubungi ANTARA Jumat, 25 Desember 2020, Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya, menjelaskan bahwa perubahan pola angin yang dipengaruhi oleh dinamika atmosfer, membuat awan hujan terkumpul di atas wilayah Bandung.

"Terdapat gangguan yang cukup signifikan di wilayah Jawa Barat yang menyebabkan perlambatan massa udara di sebelah barat Jawa Barat. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan-awan hujan, di antaranya di wilayah Jawa Barat,” kata Tony Agus Wijaya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.

Baca Juga: Mahfud MD Pastikan Tidak Ada Kriminalisasi Ulama, Tapi Tindak Pidana

Selain itu, ia menjelaskan bahwa citra satelit pada Kamis, 24 Desember 2020 menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif atau cumulonimbus dalam skala luas pada siang hingga sore hari di wilayah Bandung.

“Inilah yang diperkirakan menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, hingga terjadi banjir,” ucap Tony.

Terpisah, Ketua Tim TREAK Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Wendi Harjupa, melalui keterangan tertulis yang diterima Pikiran-Rakyat.com, mengatakan hujan lebat memang berlangsung relatif singkat.

Namun, seperti dijelaskan dalam keterangannya pada tanggal 25 Desember 2020, disebut curah hujan ringan hingga sedang mengguyur banyak wilayah di utara dan Selatan Bandung, dengan curah sebesar 26,3 mm.

“Peningkatan hujan yang singkat dan terjadi secara signifikan pada pukul 17.00 WIB menunjukkan indikasi pertumbuhan awan konvektif yang terjadi secara cepat, menjadi sistem konveksi skala meso yang meluas dan menjalar dari timur ke barat,” tutur Wendi Harjupa.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung Dian Rudianto mengatakan pihaknya masih terus mendata daerah yang tergenang.

Saat ini air mulai surut, warga mulai membenahi akibat banjir tersebut, termasuk mulai mengambil mobil mereka yang terjebak di lokasi banjir dan mengalami kendala mesin sehabis terendam.

Arus lalu lintas dilaporkan mulai kembali berjalan, namun masih banyak kemacetan dimana-mana.

Dinas Pekerjaan umum Kota Bandung tengah memperbaiki sejumlah titik saluran air di kawasan Pasteur. ***

(Pikiran-Rakyat.com/Eka Alisa Putri)

 

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x