Network
BERITA SUBANG - Tim Densus 88 Antiteror Polri akan mendalami modus pendanaan teroris yang diperoleh dari kotak amal.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Polr Agro Yuwono menjelaskan, dana dari kota amal tersebut diduga digunakan oleh kelompok Jamaah Islamiyah.
“Proses penyelidikan masih terus berlangsung. Kita temukan kotak amal tersebut yang tersebar luas di Tanah Air. Barang bukti yang ada ini terus kami kembangkan terkait aliran dananya,” kata Argo Yuwono, Selasa (15/12/2020) dikutip dari PMJNews.
Densus 88 Antiteror Polri tengah melakukan investigasi terhadap dugaan adanya pendanaan jaringan teroris dan radikalisme melalui kotak amal. Diketahui, setidaknya sebanyak 13 ribu kotak amal menjadi sumber pendanaan aksi terorisme yang tersebar di beberapa Provinsi di Indonesia. pic.twitter.com/bZ0Z3QlJKH— Divisi Humas Polri (@DivHumas_Polri) December 14, 2020
Informasi itu pun sudah disampaikan secara resmi di akun Twitter @DivHumas_Polri. Berdasarkan keterangan dari akun Twitter Divisi Humas Polri, setidaknya sebanyak 13 kotak aman diduga menjadi sumber pendanaan terorisme.
Baca Juga: Dulu Sering Kritik Jokowi, JS Prabowo Kini Diangkat Menhan Jadi Ketua Pelaksana KKIP, Nggak Malu?
Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Jabar Terkait Pelanggaran Prokes HRS di Megamendung, Begini Gaya Ridwan Kamil
"Densus 88 Antiteror Polri tengah melakukan investigasi terhadap dugaan adanya pendanaan jaringan teroris dan radikalisme melalui kotak amal. Diketahui, setidaknya sebanyak 13 ribu kotak amal menjadi sumber pendanaan aksi terorisme yang tersebar di beberapa Provinsi di Indonesia," tulis akun Twitter @DivHumas_Polri, Selasa 15 Desember 2020.
Informasi ini mendapatkan respon dari netizen. Beberapa netizen menyayangkan langkah invesitasi yang dilakukan Mabes Polri.
