Network
BERITA SUBANG - Front Pembela Islam, melalui kuasa hukumnya Achmad Michdan mengatakan pimpinan kepolisian harus bersiap dengan konsekuensi apabila terdapat pelanggaran dalam kasus tewasnya enam laskar dalam bentrokan dengan pihak polisi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin 7 Desember 2020.
Hal ini menjadi perhatian khusus dari berbagai pihak seperti Komnas HAM, KONTRAS, DPR hingga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Achmad Michdan, seperti dikutip oleh Seputar Tangsel Kamis, 10 September 2020, mengatakan: "Kalau ada kelalaian dalam kasus tewasnya enam anggota FPI tentu institusi Polri yang melakukan ini harus menerima konsekuensinya dalam bentuk apapun."
Baca Juga: Malam Jelang Pencoblosan, Ditemui Sumardiono Seorang Perempuan Lari Masuk Kamar
Ia menambahkan "bisa saja dengan hormat Kapolri mundur atau Kapoldanya mundur."
Achmad Michdan berbicara kepada wartawan ketika menyambangi Gedung DPR RI, Kamis.
Pengacara yang pernah memberi asistensi hukum pada Abu Bakar Baasyir ini mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan dibuktikan dengan fakta yang transparan.
Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Positif Covid-19, Selain Kirim Doa Netizens Justru Ada yang Minta Didoakan
"Ini proses penegakan hukum, ini negara hukum, pintu terdepan adalah institusi kepolisian. Oleh karena itu supaya masyarakat percaya bahwa negara ini negara hukum, polisi harus memberikan fakta yang transparan," terang Michdan.
Ia menambahkan semua persoalan-persoalan yang menyangkut hukum itu harus "objektif, transparan, dan tidak memihak kepada siapapun tetapi pada kepentingan hukum pada keadilan dan kebenaran."
Artikel ini telah tayang di SeputarTangsel.com dengan judul Jika Ada Kelalaian, Kapolri dan Kapolda Metro Jaya Didesak Mundur Soal Tewasnya 6 Laskar FPI
(https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/Fandi Permana)
