Banser Jaga Rumah Orang Tua Mahfud, Gus Yaqut Minta Cara-cara Preman Ditinggalkan

- 2 Desember 2020, 11:12 WIB
Ilustrasi foto Menko Polhukam Mahfud MD (kiri). Foto diambil saat Mahfud memberi pidato saat menghadiri Serasehan Ulama dan Tokoh Masyarakat di Pondok Pesantren Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur, Minggu, 4 November 2020.
Ilustrasi foto Menko Polhukam Mahfud MD (kiri). Foto diambil saat Mahfud memberi pidato saat menghadiri Serasehan Ulama dan Tokoh Masyarakat di Pondok Pesantren Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur, Minggu, 4 November 2020. /Antara Foto/Saiful Bahri

BERITA SUBANG - Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) dari wilayah Pamekasan dan sekitarnya turun menjaga  rumah orang tua Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas telah menginstruksikan anggota Banser untuk menjaga rumah orang tua Mahfud MD untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Kami memiliki kewajiban pengamanan karena Mahfud MD adalah salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah semestinya dijaga dari berbagai ancaman.

Baca Juga: Jangan Sekali-kali Ganggu Seorang Ibu, 7 Ayat Al-Quran ini Perintahkan Kita Berbakti Pada

"Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab utama seluruh kader Banser untuk melindungi para kiai, dan juga tokoh-tokoh NU dari ancaman atau gangguan yang datang. Dengan demikian tanpa diminta pun kita pasti akan beri perlindungan," kata Gus Yaqut, panggilan akrabnya, di Semarang, Rabu (2/12/2020).

Penjagaan rumah di daerah Bugih, Pamekasan, yang kini sehari-hari ditinggali ibunda Mahfud MD itu akan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar dinilai aman.

Gus Yaqut sangat prihatin atas terjadinya aksi pengepungan di rumah Mahfud yang kini ditinggali ibunya.

Baca Juga: Azan Hayya Alal Jihad Keliru, JK Ingatkan Masjid Bukan Tempat untuk Menganjurkan Pertentangan

Gus Yaqut mengharapkan, agar kasus pengepungan rumah Mahfud MD ini segera diusut tuntas. Pihaknya meminta kepolisian untuk tidak gentar karena jika dibiarkan cara-cara preman seperti ini akan menjadi preseden buruk dalam praktik demokrasi di Indonesia.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah