Ini Figur Politikus yang Diunggulkan di Pilpres 2021 Versi LPPM

16 April 2021, 10:34 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto /Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/

BERITA SUBANG -Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memiliki tingkat keterpilihan yang lebih tinggi dibandingkan tokoh pria lain yang ada di negeri ini, dalam Pilpres tahun 2024.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) Daniel Zafnat Paneah menjelaskan, hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaganya pada tanggal 26 Maret hingga 8 April 2021.

"Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjadi tokoh yang paling memiliki tingkat elektabilitas tertinggi dengan tingkat keterpilihan 15.7 persen," kata Daniel Zafnat Paneah dalam keterangan tertulis Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Puan Maharani atau Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024 ? Ini Saran Pengamat untuk PDIP

Kemudian di urutan kedua  ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 10.2 persen, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 9.1 persen, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar 8.4 persen.

Selain itu ada nama Anies Baswedan 7.2 persen , Yaqut Cholil Qoumas 7.1 persen, Tito Karnavian 6.4 persen, Gatot Nurmantyo 6.2 persen, Prabowo Subianto 5.1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3.1 persen dan beberapa tokoh lainnya sebesar 5.7 persen dan yang tidak memberikan pilihan sebesar 15.8 persen.

Namun demikian, terkait calon presiden dari sisi gender, sebanyak 46.9 persen responden menginginkan sosok presiden untuk 2024 adalah berjenis kelamin wanita.

Sebanyak 38.7 persen menginginkan laki-laki dan sebanyak 14.4 persen tidak mempermasalahkan wanita atau laki-laki yang menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Ini Keunggulan Airlangga Hartarto Jika Diusung Jadi Capres 2024

Survei ini juga mencari tahu tentang tingkat keterpilihan partai-partai yang ada di Tanah Air. Hasilnya adalah partainya Airlangga Hartarto, Partai Golkar menempel ketat PDIP di urutan pertama.

Di mana jika pemilu digelar disaat survei berlangsung dengan jawaban secara Top of Mind, PDIP dipilih oleh 14.2 persen responden, disusul Golkar yang dipilih 13.7 persen responden.

"Lalu Gerindra 7.2 persen, Demokrat 7.1 Persen, PKB 6.9 persen, Nasdem 6.7 persen, PKS 6.4 persen, PSI 4.1 persen PAN 3.1 persen, PPP 2.9 persen dan Partai Peserta Pemilu 2019 lainnya sebanyak 2.3 persen dan responden tidak memberikan pilihan sebanyak 25.4 persen," jelas dia.

pBaca Juga: Ini Nama Sejumlah Menteri yang Pantas Direshuffle Jokowi Versi IPO

Hasil survei terkait tingkat pilihan publik pada partai politik dengan disebutkan nama nama partai politik kepada responden untuk dipilih saat ditanyakan parpol mana yanga akan dipilih jika pemilu digelar hari ini maka kembali PDI Perjuangan menunjukkan tingkat keterpilihan yang tertinggi dari semua Parpol yaitu sebesar 17.7 persen, kemudian ditempel oleh Golkar dengan tingkat keterpilihan 17.3 persen," papar dia.

"Kemudian Gerindra 8.3 persen, PKB 7.2 persen, Demokrat 7.1 persen, Nasdem 6.9 persen, PKS 6.7 persen, PSI 4.2 persen, PAN 3.2 persen, PPP 3.1 persen dan Partai Peserta Pemilu 2019 lainnya sebanyak 2.4 persen dan yang tidak mau memilih 15.9 persen," kata dia.

Perlu diketahui, LPMM memilih sampel secara random dari populasi pemilih atau warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Seluruh responden dalam survei tersebut diwawancarai dengan saluran telepon dan WhatsApp Call.

Baca Juga: Google Drive Solusi Atasi Memori Ponsel yang Terbatas Simpan Foto Selfi Kamu

Sampel survei dengan telepon ini hanya untuk responden yang memiliki telepon sebesar 70.1 persen dari populasi nasional. Di mana ada sekitar 188.6 juta masyarakat dari total keseluruhan 269.6 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar.

"Ini artinya, sekitar 70,1 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer," kata Daniel.

Dijelaskannya pula, survei lewat telepon dinilai sebagai cara yang paling mungkin dilakukan di tengah-tengah upaya warga melakukan Social Distancing.

 "Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telpon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih.

Sampel sebanyak 2000 responden dipilih secara acak dari jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional. Margin of error survei diperkirakan +/-2.19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling," kata dia.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler