Natalius Pigai Komentari Pernyataan Ali Mochtar Ngabalin Soal Tak Bisa Tolak Amanah Gantikan Moeldoko di KSP

4 April 2021, 09:19 WIB
Betulkah Ali Mochtar Ngabalin berambis dongkel Moeldoko dari KSP? /Foto: Kolase Instagram natalius_pigai, dr_moeldoko dan ngabalin/

BERITA SUBANG - Postingan staf Kantor Staf Presiden (KSP) yang mengatakan ia tak bisa menolak amanah Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, jika diminta menggantikan Moeldoko sebagai Kepala KSP, dikomentari sinis oleh tokoh kemanusiaan Papua, Natalius Pigai.

Pernyataan Ali Mochtar Ngabalin, yang kini hanya berstatus Tenaga Ahli Utama Kepresidenan, terkait kesiapannya menggantikan Moeldoko untuk jabatan Kepala Staf Presiden (KSP), disorot Natalius Pigai.

Menanggapi pernyataan Ali Mochtar Ngabalin, Natalius Pigai mengatakan bahwa Ngabalin pada tahun 1999 belum menjadi apa-apa, sedangkan tokoh Papua tersebut saat itu sudah menjadi Staf Khusus Menteri dalam usia muda.

Baca Juga: Ini Dirut PLN Batam yang Baru, Nyoman S. Astawa, Cek Apa Saja Janjinya untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

"Tahun 1999 Ngabalin belum apa-apa, kita sudah jadi Staf Khusus Menteri dalam usia muda jaga berbagai T4 dan lembaga dalam 18 tahun pengadian," demikian Natalius Pigai dari akun twitter @NataliusPigai2 pada Minggu, 4 April 2021.

Natalius Pigai bahkan berani berkomentar bahwa Ali Mochtar Ngabalin berkeinginan mendongkel atasannya, yang saat ini masih menjabat, dan terlibat dalam pendongkelan Agus Harimurti Yudhoyono di Partai Demokrat sebagai ketua umum.

Natalius Pigai bahkan berkomentar lebih sinis, yakni begitu rusaknya moral Ali Mochtar Ngabalin sebagai bawahan KSP Moeldoko.

"Baru kali ini Saya lihat ada pejabat birokrat yang mau dongkel atasannya saat masih menjabat. Begitu rusakkah moral dan mental pejabat?," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Capai Kesepakatan Dagang Rp 20 Triliun dengan China Setelah Kunjungan Mendag, Menneg BUMN dan Menlu

Padahal, Ali Mochtar Ngabalin sebelumnya mengatakan agar Moeldoko tidak didesak mundur dari jabatannya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) usai polemik dualisme Partai Demokrat.

Pernyataan ini dikomentari Rocky Gerung yang justru menganggap permintaan Ali Ngabalin tersebut cukup masuk akal.

Dengan menyindir, kata Rocky, jika Moeldoko diberhentikan oleh Presiden, maka Ali Ngabalin pun akan ikut ‘kehilangan kartu nama dan amplop gaji’.

Pernyataan tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Jumat, 02 April 2021, seperti dikutip Mantra Sukabumi.

“Masuk akal sih yang diminta oleh Ngabalin, karena kalau disurvei akhirnya Presiden bilang ya, dia diberhentikan saja, yang diberhentikan bukan cuma Moeldoko, Ngabalin juga kehilangan kartu nama kan,” kata Rocky Gerung, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 02 April 2021.

Artikel ini telah tayang di Mantra Sukabumi dengan judul Ali Ngabalin Tak Bisa Tolak Amanah Presiden Tuk Gantikan Moeldoko, Natalius Pigai: Mau Dongkel Atasannya

Jadi pantas saja kata Rocky Gerung apabila Ali Ngabalin begitu resah dengan desakan mundur Moeldoko dari jabatannya sebagai KSP itu.

“Kalau kehilangan kartu nama, artinya kehilangan amplop gaji atau amplop insentif-insentif. Yang resah justru saudara Ngabalin, karena buntutnya panjang,” sambungnya.

Rocky Gerung juga menilai bahwa Ali Mochtar Ngabalin langsung merespon dengan beranggapan bahwa Moeldoko akan dipecat, meski opini mengenai hal tersebut belum tersebar.

“Jadi respon dianya sudah dipecat, sebelum kuesioner disebar aja udah minta dipecat,” katanya.

“Sekarang ada orang dalam yang minta dipecat. Lho bagaimana jangan minta, orang udah putuskan kok jangan minta,” tegasnya.***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler