Siberkreasi Adakan Webinar Mengenai Literasi Digital dengan Tajuk Welcoming Gen Alpha pada Tanggal 16 Juli

- 16 Juli 2021, 17:58 WIB
Siberkreasi mengadakn webinar tentang literasi digital pada hari Jumat, 16 Juli 2021.
Siberkreasi mengadakn webinar tentang literasi digital pada hari Jumat, 16 Juli 2021. /Dok. Instagram @siberkreasi/

Namun, Generasi Alfa memiliki kreativitas tinggi, lebih terbuka dengan pendapat yang ada, lebih memahami teknologi, mudah menerima gagasaln dan hal-hal baru, serta lebih dapat menerima perbedaan tanpa konflik, tidak seperti generasi sebelumnya.

Baca Juga: Menteri Kominfo Menyampaikan Bahwa Agenda Bangun Infrastruktur Digital akan Berlanjut Sampai Tahun 2022

Materi keempat disampaikan oleh Andrea Abdul Rahman Azzqy, S.Kom., M.Si., M.Si (Han), mengenai Digital Safety, yang menyampaikan bahwa generasi alfa kini lebih cerdas, lebih kritis, menyukai hal-hal yang bersifat instan, dan lebih aktif di dunia sosial dan lebih memahami teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.

Ia meramalkan bahwa sekitar sepuluh tahun lagi kemungkinan konsumsi informasi dan hiburan bahkan akan lebih canggih lagi dibandingkan dengan sekarang, terbukti dari perkembangan teknlogi yang berkembang pesat.

Ia menyampaikan peluang Generasi Alfa (sebagai digital natives) dalam dunia digital sangat besar dalam bidang bisnis, teknologi, sosial dan budaya, serta pendidikan. Namun, tantangannya pun akan sangat besar.

Andre juga menyampaikan perbedaan antara Gen Y dan Gen Z dengan generasi alfa. Gen Y dan Gen Z lebih haus akan informasi, namun kurang dapat memilahnya, sedangkan Generasi Alfa lebih cepat beradaptasi dan lebih terbuka untuk belajar hal-hal baru.

Pembicara terakhir adalah Olyvia Jasso dari Maluku, yang merupakan founder The Mulung. Organisasi ini kini memiliki sekitar 130-140 orang yang tersebar di beberapa daerah selain di Maluku, termasuk Kalimantan dan Jawa.

Ia menyampaikan kegiatan dari The Mulung yang di antaranya melakukan bersih-bersih pantai setiap akhir pekan dan juga mensosialiasikan program terkait lingkungan ke daerah-daerah terpencil.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh The Mulung ini menyenangkan, walaupun tidak mendapatkan bayaran. Mereka juga membuat video kreatif dan juga film pendek, serta mengangkat isu budaya yang sedang berlangsung.

Olyvia menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh The Mulung adalah dengan cepatnya informasi yang beredar di dunia digital, terkadang tujuan mulia mereka mendapat cibiran karena salah kaprah dari warganet. Solusi dari hal ini adalah dengan kontrol diri sendiri, karena kita tidak akan dapat mengontrol orang lain di luar sana, dan ini pentingnya literasi digital.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah