Network
BERITA SUBANG - Hasil survei antara Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan portal katadata.co.id mengungkapkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih belum baik.
Seperti dijelaskan direktur riset katadata.co.id Mulya Amri, hasil survei yang didasarkan pada pengamatan pada 1.670 responden yang diambil dari 34 provinsi din Indonesia, didapat angka indeks literasi digital hanya di 3,47.
Berdasarkan skor penilaian, angka tertinggi ada di level 5. Skor 1 berarti terburuk, 2 diklasifikasikan buruk, 3 sedang, 4 baik, dan 5 adalah baik. Jadi, angka 3,47 masih dibawah baik.
Survei kolaborasi pemerintah dan katadata menggunakan 7 dasar penilaian, yaitu, kemahiran menggunakan teknologi, kewaspadaan dalam menjaga keamanan data pribadi, pengetahuan mengenai keamanan perangkat, daya fikir kritis, kecukupan pengetahuan pengguna informasi dan penetahuan terkait literasi data.
Terakhir, juga dianalisa etika responden dalam berkomunikasi, maupun kemampuan komunikasinya.
Kenapa harus 7 pilar itu? Karena hal tersebut mengacu kepada kerangka "A Global Framework of Reference on Digital Literacy Skills" yang distandarisasi oleh UNESCO sejak 2018.
"3,47 (itu) baru antara sedang dan baik. Belum baik, baru sedang, mungkin sedikit diatas sedang," kata Mulya dalam konferensi pers "Hasil Survei Literasi Digital Nasional 2020" yang disiarkan melalui Kominfo TV, Jumat, 220 November 2020.
Sebagai informasi, survei tersebut dilaksanakan pada rentang waktu 18-31 Agustus 2020.
Berdasarkan uisi usia responden, 91,1 persen responden berusia 18 - 70 tahun, 47,7 persen (terbanyak) merupakan generasi milenial yang berusia antara 23 hingga 38 tahun.
Dari sisi pendidikan, 56,9 persen responden yang disurvei adalah tamatan SMA. Mereka diberikan sejumlah pertanyaan dengan pola jawaban setuju atau tidak.
***
