Doa, Berteduh dari Derasnya Hujan

26 April 2021, 22:55 WIB
Memaknai energi doa dalam cipratan genangan air hujan. /Berita Subang/Aahamzah/

BERITA SUBANG - Sekali energi tercipta, mereka akan terus ada berputar di sekeliling kita, timbulkanlah energi positif.

Berteduh seorang ayah dengan anak remajanya menghindar dari derasnya hujan, mendekapkan tangan berdiri kedinginan.

Hujan membesar, air menggenang dan bergerak naik ke arah mereka berdiri.

Seketika, melintas sebuah mobil berkecepatan tinggi.

Pyar!!! Genangan air hujan pecah, cipratannya mengenai sekujur badan mereka.

"Huuuuh... Dasar...!" spontan sang anak menghujat si pengendara mobil tadi.

"Sudahlah Nak, jangan marah," sang ayah menenangkan.

"Tapi dia kurang ajar. Ngotorin kita, Yah," protes anaknya.

Sang Ayah menimpali, "kalau kita marah, itu energi negatif yang keluar dari diri kita".

"Dunia ini bulat, dan ingat! Energi itu kekal. Sekali energi itu tercipta mereka akan terus ada, dan karena kehidupan ini berputar energi itu akan kembali ke diri kita sendiri," tutur sang ayah.

Sang ayah melanjutkan, "mulai sekarang kamu harus bisa mengeluarkan energi hanya yang positif saja".

"Misalnya doakan orang tadi agar selamat sampai ke rumah, dan ikhlas dalam berdoa.

Doakan semua orang yang berteduh seperti kita ini selamat sampai di rumah, dan tidak terkena penyakit.

Doakan pengemis di pinggir jalan.

Doakan apa saya yang kamu lihat: anak sekolah yang baru pulang, atau tukang sapu jalanan.

Pokoknya semua yang kamu lihat doakan.

Percayalah hidupmu akan lurus, mudah dan selamat dunia akhirat."

Baca Juga: Bisa-Bisanya...Oknum Polisi Ini Berikan Komentar Tak Pantas Soal Tenggelamnya KRI Nanggala

"Papah selalu mencari uang halal untuk keluarga. Siang - malam semua papah doakan.

Mamahmu menanak nasi pun dia berdoa, ucapkan doa baik buat petani yang menanam.

Doa buat pedagang yang berjualan dan pengendara yang membawa beras ini.

Doa untuk petani yang menggiling padi jadi beras.

Ikan yang dimasak pun mamah selalu mendoakan.

Sehingga apa yang kita makan sudah disyukuri, sudah di ikhlaskan. Sudah di seimbangkan."

Tak lama hujan pun reda.*

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Youtube Mardigu Wowiek

Tags

Terkini

Terpopuler