BERITA SUBANG - Fintech P2P Lending Lumbung Dana Indonesia menandatangani kontrak dengan BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana senilai Rp 10 triliun untuk akses permodalan UMKM dan retail sebanyak 1 juta pelanggan jaringan gas di Jawa Barat.
Penandatanganan itu dilaksanakan di hari pertama pelaksanaan West Java Investment Summit, Senin (16/11/2020).
Rico Rustombi, pendiri Lumbung dana menerangkan bahwa program tersebut merupakan salah satu upaya inovasi akses permodalan di tengah tekanan masa pandemi Covid-19, untuk mengakselarasi dan memberikan akses permodalan dan pembiayaan dalam upaya memajukan UMKM.
Baca Juga: West Java Investment Summit: Ada 21 Proyek Senilai Rp33,6 Triliun Ditawarkan
Menurut Rico, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok, kerjasama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat untuk kemajuan dan pengembangan UMKM.
Pihaknya berharap dengan tersedianya akses pembiayaan permodalan, maka sambungan jaringan gas bisa segera diwujudkan untuk pelaku UMKM dan Retail sehingga ekonomi Jawa Barat semakin menggeliat.
"Kami mengapresiasi atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah yang telah memberikan ruang dan kesempatan kepada pelaku atau penyelenggara Platform P2P lending untuk berpartisipasi dalam mengakselerasi kualitas pembiayaan permodalan untuk UMKM," kata Rico.
Pada kesempatan Jabar Investment Summit 2020, Rico juga menyampaikan perkembangan penyaluran pendanaan untuk kebutuhan modal usaha UMKM dan retail dari perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) di Indonesia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Tawarkan Ciater Agrotourism di West Java Investment Summit 2020
"Sampai saat ini sudah hampir Rp 129 triliun dana pinjaman telah tersalurkan melalui Fintech. Pencapaian ini tentu adalah sebuah proses dan elaborasi serta inovasi yang efektif dan berjalan dengan baik antara seluruh stakeholder yaitu masyarakat, Penyelenggara Platform, Pemerintah serta OJK sebagai Regulator yang konsisten mengayomi perkembangan industri fintech di Indonesia," papar Rico.
Rico mengatakan Lumbung Dana Indonesia akan mengambil peran aktif tidak hanya sebagai perantara penyaluran pendanaan, namun juga berperan sebagai penggerak utama literasi digital masyarakat, sebagai pendamping perencana keuangan, serta memperluas akses permodalan UMKM dan akses pemasaran.
Indrawan Sumantri Direktur Investasi PT Jasa Sarana menjelaskan, sesuai dengan nota kesepakatan, PT Jasa Sarana dan Fintech Lumbung Dana sepakat untuk melakukan inisiasi kerjasama bisnis atas potensi usaha yang dimiliki oleh masing-masing pihak.
Sebagai langkah awal pelaksanaan Kerjasama tersebut telah di tandatangani perjanjian Kerjasama yaitu Fintech Lumbung Dana dengan PT Jabar Energy yang merupakan anak perusahaan dari PT Jasa Sarana .
Indrawan Sumantri mengatakan, kerjasama dengan Fintech Lumbung Dana merupakan kerja sama yang win win solution, dimana selama ini Jabar Energy dalam menyalurkan gas alam dengan membangun jaringan gas ke perumahan masih menggunakan dana APBD.
Padahal, sudah saatnya ketergantungan dengan APBD dikurangi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai alternatif pembiayaan dan calon pelanggan menjadi mandiri dengan melakukan pembiayaan sendiri atas biaya penyambungan jaringan gas tersebut.
"Semua biaya tetap sama, selama ini harus menunggu anggaran Jabar Energy maka sekarang pelanggan memiliki alternatif pembiayaan sendiri sehingga waktu pemasangan lebih cepat,” ungkap dia.
PT Jasa Sarana menargetkan Jabar Energy untuk dapat menyalurkan gas alam ke UMKM dan Retail Jawa Barat dengan target 1.000.000 pelanggan atau senilai Rp 10 Triliun dengan proses perijinan dari pihak berwenang secara bertahap. “Dengan target itu, diharapkan dapat tercapai dalam waktu 5 tahun,” terang Indrawan.
Selain program kerjasama dengan PT Jasa Sarana, Lumbung Dana juga telah melakukan kerjasama dalam lingkungan BUMD Jawa Barat, diantaranya dengan PT Agro Jabar untuk akses pembiayaan kepada para petani di bawah binaan PT Agro Jabar yang beranggotakan sedikitnya 600.000 petani yang saat ini sedang berlangsung.
"Selain akses pembiayaan, akses pasar dan edukasi adalah bagian dari program Kerjasama ini, potensi agribisnis di Jawa Barat sangat besar dan menjanjikan," imbuh Yoga Mahesa selaku Direktur Utama Fintech Lumbung Dana.
Dalam perjalanan sebagai penyelenggara P2P Lending, Fintech Lumbung Dana juga merambah pelayanan pemberian pinjaman kepada UMKM sektor energi, logistik dan juga Koperasi Induk Pelayaran Indoensia (KIPI).
Kerjasama dilakukan untuk memberikan akses biaya Pendidikan dalam rangka upgrading skill kepada anggota koperasi yang berprofesi sebagai awak pelayaran untuk mengikuti Pendidikan peningkatan grade atau status sertifikat profesi.
"Di masa yang akan datang, Fintech Lumbung Dana juga berencana untuk mengembangkan pasar pelayanan penyaluran pinjaman permodalan untuk UMKM di luar Pulau jawa khususnya wilayah timur Indonesia," pungkas Yoga.