Mendag Berharap 'Regional Power House' Dapat Tercipta Setelah RCEP Ditandatangani Asean dan Mitra

- 16 November 2020, 05:55 WIB
RCEP menjadi perjanjian perdagangan terbesar di dunia di luar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
RCEP menjadi perjanjian perdagangan terbesar di dunia di luar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). /Foto: Kementrian Perdagangan/

BERITA SUBANG - Perundingan terkait perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan sepuluh negara anggota ASEAN dan mitranya akhirnya mencapai titik temu dengan ditandatanganinya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership, atau RCEP) pada Minggu, 15 November 2020.

Penandatanganan yang dilaksanakan pada akhir Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-37 tersebut disaksikan kepala negara dan menteri perdagangan kesepuluh negara ASEAN dan mitranya, yakni Australia, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan China.

Presiden Joko Widodo turut menyaksikan penandatanganan perjanjian penting tersebut yang disiarkan secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Langgar Prokes Covid-19, Doni Monardo Akui Habib Rizieq Kena Sanksi Denda Rp.50 Juta

Dalam keterangan resmi yang dirilis Minggu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan penandatanganan ini menandai selesainya perundingan RCEP yang dimulai pada Mei 2013 dan menumbuhkan harapan baru kemajuan ekonomi bagi kawasan.

“Penandatanganan RCEP hari ini merupakan pencapaian tersendiri bagi Indonesia di kancah perdagangan internasional. Kita patut berbangga karena RCEP lahir atas gagasan Indonesia pada 2011 dan proses perundingannya hingga selesai sepenuhnya dipimpin salah satu putra terbaik Indonesia," ujarnya.

"RCEP merupakan kesepakatan perdagangan regional terbesar di dunia dan diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi dunia dari resesi global terparah sejak perang dunia kedua ini,” jelas Mendag Agus.

Ia menegaskan RCEP dapat mendorong Indonesia lebih jauh ke dalam rantai pasok global (global supply chain) dengan memanfaatkan backward linkage, yakni memenuhi kebutuhan bahan baku atau bahan penolong yang lebih kompetitif dari negara RCEP lainnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Tawarkan Ciater Agrotourism di West Java Investment Summit 2020

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x