Indonesia Buka Opsi Impor Daging Sapi

- 21 Januari 2021, 13:57 WIB
Susi, pedagang daging sapi di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung mengaku kesulitan mendapat pelanggan karena naiknya harga daging sapi.
Susi, pedagang daging sapi di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung mengaku kesulitan mendapat pelanggan karena naiknya harga daging sapi. /Budi Satria/prfmnews.id

BERITA SUBANG –Pemerintah membuka opsi impor daging sapi dan kerbau dari berbagai negara untuk menutupi defisit antara kebutuhan dan produksi daging di dalam negeri.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, mengatakan, pada Februari 2021 ditargetkan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain yaitu Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia.

Namun demikian, Nasrullah tidak mengetahui besaran kuota impor daging sapi tersebut."Selama ini Indonesia rutin mengimpor sapi bakalan dari Australia,” ujar Nasrullah,Kamis 21 Januari 2021.

Baca Juga: Politikus Gerindra Ingatkan Bahaya Kenaikan Harga Beras Ditengah Pandemi
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Fadjar Sumping Tjatur Rasa memperkirakan ada defisit daging sapi sebesar 223.142 ton.

Kekurangan itu berasal dari proyeksi produksi dan stok dalam negeri sebesar 473.814 ton dan kebutuhan 696.956 ton.

Baca Juga: Bukan hanya Pembatasan Aktivitas, Masyarakat Jawa-Bali Perlu Waspadai Cuaca Ekstrem

Untuk memenuhi kekurangan itu, kata Fadjar, pemerintah akan mengimpor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton. Total, kuota impor daging sapi mencapai 298.000 ton.

Menurut Fadjar, angka impor tersebut turun 13,01 persen dibandingkan tahun lalu. “Kita berharap tren penurunan impor ini terus berlanjut sejalan dengan meningkatnya produksi daging dalam negeri,” kata dia.***

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah