BERITA SUBANG - Inas Nasrullah Zubir politikus partai Hanura mengingatkan pemerintah mewaspadai kenaikan harga beras.
Selain agar tidak membebani ekonomi masyarakat yang terus terseok akibat pandemi, stabilitas harga beras diperlukan untuk mengurangi gempuran beras impor di pasar tradisional yang harganya jauh lebih murah.
“Harga beras medium sekarang ini terpantau pada kisaran harga rata-rata Rp11.000 per kg nya. Padahal sebelum pergantian menteri Perdagangan dari Enggartiato Lukita ke Agus Suparman harga beras stabil sekitaran Rp9.450 hingga Rp9.950 sesuai dengan Permendag No. 57/2017. Bahkan setelah pergantian menteri Perdagangan kepada M. Luthfi harga beras medium tidak mengalami penurunan,” kata Inas Nasrullah Zubir, Rabu 20 Januari 2021.
Baca Juga: Covid-19 Telah Menyebar di Seluruh wilayah Indonesia
Inas Nasrullah Zubir menjelaskan, dalam ketentuan importasi beras yang diatur dalam Permendag Nomor 01/2018 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras, hanya Bulog yang dapat mengimport beras untuk kepentingan umum.
“Tidak turunnya harga beras medium tersebut membuka peluang impor beras murah dari negara tetangga.Hanya saja yang perlu diwaspadai adalah apakah impor tersebut legal atau ilegal. Pasalnya, di beberapa pasar tradisional dibanjiri beras impor dari Vietnam yang tidak memenuhi aturan dalam Permendag No. 01/2018,” kata Inas Nasrullah Zubir.
Baca Juga: Banjir Masih Menjadi Ancaman Serius Hingga Februari 2021
Temuan beras impor di Pasar Cipinang, Jakarta Timur misalnya, mengakibatkan pasar tradisional menghadapi gempuran beras impor murah.
Seharusnya, hanya Bulog yang dapat mengimpor berat untuk untuk kepentingan umum, tapi anehnya ada dugaan keterlibatan BUMN seperti PPI dan Sarinah.