Seperti dijelaskan di dokumen tersebut, "ikan bandeng selain menjadi makanan
bernilai gizi, juga telah menjadi komoditas ekspor di Taiwan dan Tiongkok sebagai
umpan untuk ikan tuna (Thunnus spp) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis)."
"Namun dalam budidaya ikan bandeng masih terdapat banyak permasalahan, seperti tingkat eutrofikasi yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk yang berlebihan."
Jika kamu awam akan istilah eutrofikasi, ini artinya ada nutrien berlebih yang masuk ke air, terutama pada buangan aktivitas pertanian dan buangan limbah rumah tangga.
"Pertumbuhan yang lambat karena permasalahan perairan (kualitas air) dan pakan alami yang sulit tumbuh, masih terdapat nener yang diperoleh dari alam, penggunaan bahan-bahan kimiawi berbahaya, munculnya penyakit yang menyerang ikan bandeng, hingga penanganan pascapanen.
Sebelum kita mengulas lebih jauh tentang budidaya ikan ini, tak lengkap rasanya jika kita tidak mengetahui karakteristik, klasifikasi dan nama latin ikan ini.
Berikut detailnya:
Nama latin dan karakteristik
Bandeng memiliki nama latin Chanos Chanos Forskal. Mereka termasuk jenis ikan yang memiliki tingkat adaptasi lebih tinggi dengan perubahan salinitasnya, yakni di antara sekitar 0-60 mil.
Ternyata, ikan bandeng juga kuat lho bertahan pada suhu yang tinggi, yakni sampai 40 derajat Celcius.
Klasifikasi ikan bandeng
Secara taksonomi ikan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: