BERITA SUBANG - Ribuan burung pipit berjatuhan dan mati di areal tanah kuburan di Gianyar, Bali, Kamis 9 Septeptember 2021.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menyebut fenomena tersebut bukan yang pertama dan tidak hanya terjadi di Bali.
"Kejadian ini bukan yang pertama di Bali ataupun bukan petama di Indonesia," terang Kepala Seksi Wilayah 2 BKSDA Bali Sulistyo Widodo, tertulis Jumat (10 September 2021).
Bahkan menurutnya, peristiwa tersebut juga pernah terjadi beberapa kali di Bali, bahkan pernah terjadi pula di Sukabumi, Jawa Barat.
"Di Bali dalam lima tahun terakhir juga pernah ada kejadian di area Sanglah, Kota Denpasar, juga di Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Juga di Sukabumi, Jawa Barat (pada) Bulan Juli tahun 2021," terangnya.
Menurutnya, ukuran burung yang kecil menyebabkan kecenderungan berkoloni atau bergerombol dalam jumlah besar guna mengurangi risiko serangan predator, termasuk saat mereka beristrirahat.
"Biasanya di satu pohon yang besar bisa sampai ribuan burung," jelas Sulistyo.
Sehingga, lanjutnya, burung pipit memungkinkan mati saat bergerombol.
Namun demikian, BKSDA Bali telah melakukan pemeriksaan dan mengambil sejumlah sample bangkai dan kotoran burung pipit itu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.