Perusahaan memprioritaskan chipset Snapdragon unggulan perusahaan dengan margin tinggi dan juga berhasil meningkatkan pasokan dengan chipset sumber ganda.
Satu area di mana Qualcomm tidak tertandingi adalah pasar modem 5G di mana perusahaan menguasai 76 pangsa pasar, naik dari 63 persen di tahun sebelumnya.
Ini didorong oleh permintaan yang tinggi untuk iPhone 12 dan iPhone 13 yang menggunakan modem Qualcomm bersama dengan chipset Apple A, serta penjualan yang kuat dari seri smartphone unggulan Android.
Sementara chipset Exynos dari Samsung bertahan di tempat ketiga hingga saat ini, dimana pada tahun 2020 lalu mereka bahkan dapat mengungguli chipset Bionic dari Apple.
Tetapi cabang smartphone Samsung sedang merumuskan kembali jajaran produknya dan chipset Exynos turun menjadi hanya 4 persen di pangsa pasar.
Perlu menjadi catatan bahwa di kuartal keempat dan seri terbaru Galaxy S22 yang ditenagai dengan Snapdragon 8 Gen 1 di sebagian besar negara sekarang mungkin akan memiliki dampak yang cukup besar juga.
Unisoc mengalami pelonjakan lebih dari dua kali lipat pangsa pasarnya dalam setahun hingga 11 persen dan tidak mengejutkan, mengingat chipset mereka mendukung berbagai smartphone baik dari Honor, Realme, Motorola, ZTE, Tecno, Infinix, hingga Samsung.
HiSilicon memiliki hasil paling mengecewakan, di mana analis Counterpoint mengatakan bahwa stok chipset mereka hampir habis dan memiliki masalah besar dengan pembuatan chipset baru dan kini Huawei yang merupakan klien terbesarnya harus beralih ke chipset Qualcomm yang terbatas pada konektivitas 4G.
***