Ada diantaranya nama, pangkat, tempat tanggal lahir, satuan kerja, jabatan, agama, golongan darah, pendidikan umum terakhir, pendidikan jenjang terakhir, bahkan ada juga ID Propam.
Sang hacker tersebut juga melampirkan informasi terkait putusan sidang, jenis pelanggaran, tanggal hukuman dari beragam kasus yang ditangni Polri.
"Ya, sedang ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim. Nanti kalau sudah ada updatenya diinfokan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com Kamis, 18 November 2021.
Menurut informasi dari BSSN, peretasan, pencurian maupun kebocoran data di berbagai institusi, memang marak terjadi di Indonesia.
Berdasarkan data hasil monitoring Pusopskamsinas BSSN sepanjang tahun 2020 tercatat 495.337.202 anomali traffic dan sampai Oktober 2021 ada 1.191.320.498 serangan siber.
Menjadi sebuah berita yang menghebohkan, peristiwa situs Polri diretas tersebut masuk berita TV, seperti postingan di kanal Youtube tvOneNews.com di bawah ini:
***