BSSN Selenggarakan Cyber Security Awaraness di Yogyakarta, Bahas Kebutuhan Kompetensi Pengelolaan Kamsiber

- 21 November 2021, 17:47 WIB
/Dok. BSSN/

BERITA SUBANG - Di era globalisasi dan digitaliasi, pemanfaatan teknologi informasi, media dan komunikasi tak dapat dipungkiri telah mengubah perilaku masyarakat di berbagai area.

Pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak fisik telah mempercepat transformasi digital, namun bagai pedang bermata dua, digitalisasi juga membuka peluang celah bagi kejahatan siber.

Sebuah laporan interpol yang memetakan ancaman siber di Asia Tenggara Tahun 2020 menyebutkan business e-mail compromise (BEC) atau pegambil alihan email bisnis, phishing (pengelabuan), dan pelaku kejahatan siber (cyber criminal), ransomware, dan penyadapan terhadap data e-commerce, hingga merebaknya program perangkat lunak berbahaya (crimeware as a service), penipuan siber (cyber scams), dan cryptojacking makin marak.

Kemajuan Internet of Things (IoT) di mana para pelaku di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin mengandalkan proses bisnis online ternyata juga ditunggangi perbuatan melawan hukum di dunia siber atau kejahatan siber.

Dalam pernyataan tertulis 12 November 2021, BSSN mengatakan "perlindungan dari ancaman siber terhadap sektor TIK merupakan hal yang wajib dan mutlak untuk dilakukan. Dikarenakan serangan siber terhadap sektor ini dapat menyebabkan terganggunya keamanan, keselamatan, maupun rusaknya reputasi maupun citra negara di mata publik maupun internasional."

Atas dasar tinjauan dari berbagai ancaman tersebut BSSN lantas menyelenggarakan Cyber Security Awareness in Information and Comunication Technology Sector di Museum Sandi Yogyakarta pada Jumat dan Sabtu (12-13 November 2021).

Peserta dalam acara ini antara lain dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), ACCI (Asosiasi Cloud Computing Indonesia), APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi).

Ada sekitar 85 orang yang berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan secara daring dan luring tersebut.

Acara di Yogyakarta ini dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Suharyanto, menampilkan nara sumber Nur Achmadi Salmawan dari BSSN yang memaparkan tentang Kebijakan dan Penerapan Kamsiber sektor TIK, Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga dan Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo memaparkan tentang standar keamanan dan peraturan yang diacu terkait keamanan dan ketahanan siber di sektor TIK serta kendala dalam penerapan kamsiber strategi dalam mencapai keamanan dan ketahanan siber di sektor TIK.

Setelah makan siang dilanjutkan dengan narasumber Aziz Kurniawan dan Alfian Ilarizky dari BSSN memaparkan tentang Manajemen Risiko dan Pengukuran Kematangan Kamsiber Sektor TIK.

Di hari kedua, sebagai narasumber hadir Yudhi Prayudi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, I Made Mustika Kerta Astawa dari BSSN yang memaparkan tentang kebutuhan penerapan Cyber Security Framework.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x