Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, PHK kali ini termasuk kejadian luar biasa. Namun, PHK besar-besaran tak hanya terjadi di Subang, tapi juga daerah lain di Indonesia.
Meski begitu ia memastikan hingga saat ini belum ada perusahaan garmen yang tutup di Subang.
Baca Juga: Pabrik Alas Kaki Tepuruk, Brand Sepatu Terkenal Pangkas Permintaan dari Indonesia
Baca Juga: Ini Lokasi dan Harga Rumah Murah di Subang, Beli Sebelum Kehabisan
"Kami berharap kondisi tersebut segera membaik dan tak berdampak pada pekerja dan perekonomian," kata Yenni.
Pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi gelombang PHK yang lebih buruk pada 2023. Salah satunya pelatihan kerja. Namun langkah tersebut belum dipastikan efektif.
“Untuk menggelar pelatihan kerja kita hanya mampu 400-600 orang, sedangkan anak SMK yang lulus setiap tahun saja ada 11.000,” ungkap Yenni.
Baca Juga: Gegara Kebaya Merah, Netizen Kembali Senggol Video Syur 19 Detik Gisella Anastasia
Baca berita terkini lainnya melalui Google News.
***