Usai Divaksin Ayah Tiga Anak di Subang Menangis, Ternyata Ini Penyebabnya

- 18 Februari 2022, 11:09 WIB
Dedi Nurwandi (bertopi) menangis usai disuntik vaksin dosis kedua
Dedi Nurwandi (bertopi) menangis usai disuntik vaksin dosis kedua /

 

BERITA SUBANG - Dedi Nurwandi, seorang pria berusia 58 tahun di Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang Jawa Barat, tiba-tiba menangis usai disuntik vaksin.

Ayah tiga anak ini tiba-tiba saja meneteskan air mata usai divaksin Covid-19 di Aula Kantor Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu 16 Februari 2022.

Kejadian ini spontan membuat Kapolres Subang AKBP Sumarni yang didampingi Kasdim 0605/Subang Mayor (Inf) Yuyum Rubiansyah dan Kapolsek Kalijati AKP Prabowo kaget.

Kapolres AKBP Sumarni pun langsung bertanya kepada Dedi.

"Kenapa menangis, pak," tanya Kapolres AKBP Sumarni kepada Dedi.

Namun, Dedi hanya terdiam sambil menenteng sembako di tas berwarna biru tosca yang baru saja diterimanya usai divaksin.

Menurut Dedi, ia menangis bukan karena sakit setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis dua, tapi merasa terharu karena dapat perhatian.

"Saya menangis bukan karena divaksin, tapi terharu dapat bantuan sembako dari bu Kapolres," kata pria yang pada Maret tahun ini akan pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut.

Warga Kampung Wangunreja, Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan tersebut pun bersyukur sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua, kemudian mendapatkan bantuan sembako.

"Alhamdulillah saya bisa disuntik vaksin dosis kedua, karena sebelumnya stroke sehingga baru bisa divaksin sekarang. Terima kasih bapak ibu Polisi, karena setelah divaksin saya dapat sembako," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Aula Desa Rawalele, dengan sasaran masyarakat umum, lanjut usia (lansia) dan anak.

"Pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk dosis satu, dosis dua dan booster," ucapnya.

Vaksinasi ini, lanjut Kapolres Subang, dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, supaya terlindungi dari Covid-19, dan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bisa lebih baik.

***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x