Diego Maradona, Pecandu Narkoba, Serangan Jantung Hingga Gol Tangan Tuhan yang Melegenda

- 26 November 2020, 08:59 WIB
egenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, berpose menahan bola di atas kepalanya saat menghadiri pemutaran film "Maradona by Kusturica" garapan sutradara asal Serbia, Emir Kusturica, di Festival Film Cannes ke-61 di Prancis pada 20 Mei 2008.
egenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, berpose menahan bola di atas kepalanya saat menghadiri pemutaran film "Maradona by Kusturica" garapan sutradara asal Serbia, Emir Kusturica, di Festival Film Cannes ke-61 di Prancis pada 20 Mei 2008. /Eric Gaillard/ANTARA/REUTERS

Kebiasaan buruk itu membuat Maradona pernah diciduk di Bandara Fiumicono pada 1990 atas kasus penyelundupan kokain senilai US$ 840 ribu yang juga diduga berkaitan dengan bisnis narkoba Camorra. Dalam persidangannya di Roma, Maradona divonis penjara 14 bulan ditambah denda US$ 3.200.

Kehidupannya sudah tak lagi bisa diharapkan sebagai pemain sepakbola. Seks dan kokain serta alkohol menjadi jalan hidup yang dirayakan Maradona kala itu. Ia kemudian pensiun pada 1997.

Dia pernah dirawat di rumah sakit dan hampir meninggal pada tahun 2000 dan 2004 karena masalah jantung. Pada 3 November 2020 ia harus dirawat di rumah sakit untuk menjalani operasi darurat untuk hematoma subdural, yakni pembekuan darah dalam otak.

Setelah dinyatakan sembuh dari operasi subdural hematoma, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah di Tigre, Buenos Aires. Namun tak lama berselang, Sang Legenda meninggal dunia pada usia 60 tahun.

Gol Tangan Tuhan

Tanggal 22 Juni 1986 menjadi hari yang paling bersejarah bagi dunia sepakbola atas pembaptisan gol Tangan Tuhan sekaligus menjadi hari yang paling dibenci oleh masyarakat Inggris.

Kala itu Argentina bertemu Inggris di perempat final Piala Dunia Meksiko. Tensi pertandingan berjalan panas sebab kedua kesebelasan ingin sama-sama menahbiskan diri sebagai tim terbaik kala itu.

Paruh pertama berjalan skor imbang tanpa gol tetap bertahan. Maradona kemudian tampil bak dewa yang turun dari kahyangan memberi sabda pada dunia untuk dikenang hingga hari ini.

Pada menit ke-51, Maradona coba melakukan penetrasi dari sisi kiri. Ia lalu mengirim umpan ke arah Jorge Valdano dan kemudian bergerak maju memasuki kotak penalti.

Valdano gagal mendapat bola karena Steve Hodge sukses memotong aliran bola itu. Namun upaya Hodge membuang bola justru malah membuat bola mengarah ke mulut gawang.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x