Network
Zamzam akui, tidak seluruh petugas sortir pelipat kertas suara itu mematuhi prokes, masih banyak dari mereka abai akan pentingnya prokes ditengah pandemi tersebut.
Misalnya saja, mulai berkerumun saat hendak masuk ruangan, antre pengambilan dus surat suara hingga ketika mereka akan duduk di lantai dalam gedung GIC tersebut.
Zamzam mengatakan sesuai jadwal tahapan, para petugas harus sudah selesai melipat kertas suara sebanyak 1,3 juta lebih itu pada hari Jumat ini. Karena diberi waktu selama 3 hari, sejak Rabu 18 November 2020, dengan alasan sudah semakin dekat pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember 2020, makanya perlu target agar cepat selesai.
Sementara Ahmad Azis Firdaus, selaku Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan berdasarkan rapat dengan KPU dan aparat keamanan, melihat proporsional tempat yang dipergunakan, maka Bawaslu merekomendasikan hanya 10 orang saja petugas lipat surat suara per satu kecamatan.
Namun, dalam pelaksanaan jumlah itu membengkak dua kali lipat. Jika 10 orang, maka hanya 390 orang saja petugas yang ada di dalam ruangan itu.
"Sisanya yang tidak melakukan pelipatan surat suara bisa menunggu di luar," jelas Azis.*** (Penulis: Aris Mohamad Fitrian)
Berita ini sudah tayang di, https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01980135/ditegur-keras-polisi-ratusan-pelipat-surat-suara-keluar-dari-islamic-center-tasikmalaya?page=3
