Pendeta Gilbert Lumoindong Sebut Kasus Pembunuhan Brigadir J Makin Garing

- 24 September 2022, 07:06 WIB
Pendeta Gilbert Lumoindong/instagram pastorgilbertl
Pendeta Gilbert Lumoindong/instagram pastorgilbertl /

BERITA SUBANG- Kasus pembunuhan Brigadir J yang telah berlangsung hampir 3 bulan dan hingga kini tak kunjung usai, juga mendapatkan komentar dari Pendeta Gilbert Lumoindong.

Menurut Pendeta Gilbert, kasus ini semakin lama terlihat garing, terlihat kosongnya. Ia mengklaim semakin kesini kasus tersebut semakin meyakinkan, bahwa terjadi peristiwa aib memalukan di Magelang.

“Memang ini aib yang memalukan jika seorang istri jendral bintang dua diperkosa oleh ajudannya”, ungkap Pendeta Gilbert seperti dilansir dari akun Tiktok @jerco_hasibuan pada 22 September 2022.

Baca Juga: Borok Lama Pendeta Gilbert Lumoindong Sebagai Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Diungkap Netizen

Baca Juga: Janji Kapolri Bongkar Konsorsium 303, Cuma Janji

Sambil tersenyum, ia menanggapi isu pelecehan seksual yang disuarakan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo sehingga disebut sebagai motif pembunuhan Brigadir Joshua.

“Mana mungkin seorang seorang Brigadir berani (melecehkan atasannya)?” ia melempar pertanyaan itu dengan senyum.

Pendeta Gilbert lalu menyamakan kasus tersebut dengan peristiwa pemerkosaan yang banyak ditemui di mesin pencarian Google.

Baca Juga: Hotel The Gunawarman Diduga Jadi Markas Konsorsium 303

“Bicara tentang perkosaan, jangan pernah ada kata tidak mungkin. Bahkan bila saudara ketik di Google, anak perkosa ibunya, ayah perkosa anak kandung saja ada”, jelasnya.

Gilbert kembali menambahkan dan mengulangi komentarnya tentang dugaan unsur pelecehan pada Putri Candrawathi.

“Akhirnya semakin terlihat bahwa ceritanya ada diduga unsur kekerasan seksual atau unsur perkosaan yang tidak berani dinyatakan oleh ibu (putri Candrawathi), lalu kemudian akhirnya diceritakan di Duren III atau di Saguling” terangnya.

 Baca Juga: Sosok Robert Priantono Bonosusatya, Rekam Jejak Mirip Tomy Winata, Dekat dengan Aparat

“Lalu ketika itu diceritakan, ada terjadi kemarahan dan peristiwa yang seharusnya itu tidak terjadi”, tambahnya

Gilbert lalu mengklarifikasi dan menegaskan pernyataan Ferdy Sambo kembali ihwal perintah menembak, bukan membunuh Brigadir Joshua.

“Bharada Eliezer diperintahkan untuk menembak, tetapi maksudnya bukan membunuh, untuk menyadarkan agar (Brigadir Joshua) mengakui perbuatannya, yang tadinya menolak mengakui perbuatnnya, lalu apa yang terjadi, pembunuhan itu terjadi,” imbuhnya.

 Baca Juga: Jet Bomber 900 XP Milik Terduga Bos Konsorsium 303 Judi Online, Terdaftar di San Marino

Pendeta Gilbert lalu menambahkan keterangan perihal ambulans yang dipanggil dengan alasan untuk menolong Brigadir Joshua.

“Lalu ada upaya untuk memanggil ambulan untuk berharap tidak fatal kejadiannya tetapi akhirnya (Brigadir Joshua) meninggal,” ungkapnya.

Ungkapan Pendeta kondang itu sontak meriuhkan respon netizen. Tidak sedikit netizen yang bertanya sampai berbicara pedas tentang cuplikan video tersebut.

 Baca Juga: 5 Tips Memaksimalkan Aktivitas Marketing melalui WhatsApp

“kenapa gini pak pendeta”, kata akunnemynemy409.

“Pak pendeta sudah ngurusi kasus Sambo, heran”, tulis akun @ati.

“people change”, kata @Casanova29

 “pendeta atau pengacara?” tulis akun @RepanSinurat.

Sebelumnya, rencana pembunuhan Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Richard liezer dan Kuat Maruf, digaungkan pihak Ferdy Sambo dengan motif pelecehan, bahkan kekerasan seksual.

Motif ini lalu berlanjut dengan cerita drama penembakan. Meskipun begitu, persoalan penembakan ini juga dipersoalkan oleh Ferdy Sambo.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x