Hacker Kadrun Bjorka Beli Data Rahasia Indonesia di Pasar Gelap Internet

- 17 September 2022, 11:53 WIB
Inilah Kegilaan Sosok Hacker Bjorka, Keamanan Intelijen Negara Tengah Terancam?
Inilah Kegilaan Sosok Hacker Bjorka, Keamanan Intelijen Negara Tengah Terancam? /Beda Enggak tangkapan layar/

 

BERITA SUBANG - Data-data yang disebar Bjorka dan diklaim sebagai hasil peretasan di situs-situs pemerintah ternyata merupakan data –data yang dibeli dark web.

Dark web diketahui merupakan pasar gelap internet atau yang menjual beragam data-data hasil peretasan secara terbuka.

Hal itu diungkapkan Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (FORMASI) Gildas Deograt Lumy.

Baca Juga: Menag dan HKBP Maranatha Digugat, PB Al Khairiyah:Cilegon Lebih Baik Tanpa Gereja

Gildas Deograt memastikan, 1,3 miliar data kartu SIM yang dibocorkan Bjorka itu bukan hasil kerja kerasnya meretas sendiri.

Bjorka membeli data tersebut di pasar gelap internet atau dark web yang menjual beragam data-data hasil peretasan.

"Untuk kasus yang 1,3 miliar data, dia (Bjorka) juga beli dari yang lain, Saya sudah menelusuri itu," ujar Gildas dikutip dari Podcast Deddy Corbuzier, Rabu 14 September 2022.

 Baca Juga: Punya Elektabilitas Buruk, Reputasi PDI-P Bakal Hancur Jika Tunjuk Puan Capres 2024

Gildas Deograt menjelaskan, biasanya orang yang meretas data tidak akan membongkarnya kepada publik, tetapi menjualnya di dark web.

Karena itu, kata Gildas Deograt pihak yang meretas dan penjual merupakan orang yang berbeda.

"Kalau kita lihat bisnis model ekosistem di dark web memang secara umum bukan peretasnya yang menjual. Jadi, yang menemukan celah keamanan ada orang lain, yang mengeksploitas orang lain, kemudian yang menjual orang lain," ungkap Gildas Deograt.

Baca Juga: Blak-blakan, Bripka RR Bongkar Tipu-tipu Sambo untuk Bunuh Brigadir J, Tanpa Terendus Publik

Gildas Deograt menjelaskan ekosistem dark web umumnya berisi penjahat, penegak hukum, dan para penggiat keamanan siber yang sedang melakukan investigasi.

"Jadi dark web itu jika kita lihat internet itu seperti gunung es, nah dark web itu ujungnya paling bawah gunung es. Isinya 99 persen itu penjahat atau aparat penegak hukum atau kami yang melakukan investigasi atau riset terkait dengan siber security," kata Gildas Deograt.

Sebelumnya, hacker Bjorka membuat heboh dunia maya Indonesia. Ia menjual 1,3 miliar data kartu SIM di forum online "Breached Forums" pada 31 Agustus 2022.

 Baca Juga: Diduga ada di Lingkaran Negara, Bjorka Reinkarnasi Akun Opposite6890

Dalam unggahannya di Breached Forums, Bjorka mengklaim memiliki file terkompres sebesar 18 GB, yang berisi data-data kartu SIM dari pelanggan Indonesia.

Bjorka menyebut 1,3 miliar data kartu SIM terdiri dari beberapa jenis data pelanggan, seperti data nomor telepon, nomor KTP (NIK), informasi nama operator seluler, serta tanggal registrasi nomor telepon.

Oleh Bjorka, data kartu SIM dijual Rp 745 juta (50.000 dollar AS) dengan metode pembayaran menggunakan mata uang kripto Bitcoin atau Ethereum.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x